Selain itu, uang kertas tersebut bisa ditukarkan dengan emas kapan pun sesuai keinginan si pemilik kertas, karena memang emasnya di simpan di bank dengan sangat aman di brankas-brankas bank tersebut.
Sampai akhirnya di tahun 1971, tepatnya lima puluh tahun yang lalu, presiden Amerika Richard Nixon mengambil kebijakan, bahwa uang tidak lagi dicetak dengan jaminan emas dan perak, melainkan hanya didasari pada kepercayaan terhadap lembaga negara yang menerbitkan mata uang tersebut.
Sejak saat itu, lahirlah konsep uang yang kita kenal saat ini yang dinamakan uang fiat, yang nilainya floating atau mengambang dan hanya di backing dengan kepercayaan, bukan lagi emas dan perak.
Alasan pemerintah Amerika mengeluarkan kebijakan tersebut karena Amerika sudah terdesak oleh negara-negara lain yang sudah mulai curiga tentang pembuatan kertas tersebut, karena Amerika yang menjadi kaya raya dan negara lain mempertanyakan sumber kekayaan Amerika.
Amerika takut jika semua negara-negara di dunia ini menukarkan uang dollar mereka dengan emas dan itu pasti akan sangat berbahaya bagi Amerika. Apalagi jika hal itu dilakukan secara bersamaan, maka kekayaan Amerika akan jatuh atau bangkrut karena jumlah emas yang dimiliki Amerika tidak akan cukup dan uang yang dicetak lebih banyak daripada emas yang ada.
Kenapa negara-negara lain percaya menyimpan kekayaannya dengan US Dollar? Karena pada saat itu mata uang dollar sudah menjadi mata uang dunia dan saat itu juga dikatakan bahwa dollar setara dengan emas. Itulah mengapa orang-orang di dunia menyimpan kekayaannya dengan US Dollar.
Hal ini bisa disebut perampokan terbesar di dunia, karena negara-negara lain bekerja dengan keras untuk menghasilkan kekayaannya, sedangkan Amerika hanya mencetak fiat money dengan bermodalkan kepercayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H