Puasa Ramadhan kali ini, beberapa daun dari "Pohon Hati" jatuh dan menjadi hitam.
Rasanya hampir hilang keyakinan diri pada hati manusia, ini kesekian kalinya….
Apa karena terlalu menaruh harapan pada manusia?
Dan…lengah dari Tuhan? Jadi saya disuruh kembali dengan cepat
Semua diperlihatkan aslinya dan begitu menyakitkan di Bulan Ramadhan
Hari pertama Ramadhan hampir saja tertipu, berkenalan dengan seseorang yang menawarkan persahabatan. Saya kira  dapat sahabat sejati, senangnya …sampai lupa waktu karena sibuk diajak jalan. Lupa waktu rutinitas ibadah mengaji…telat sholat, semua terlewat. Genap di Bulan ke-enam persahabatan kami, tepat hari ketiga Ramadhan ternyata dia yang sudah kuanggap sahabat sejati hanya memanfaatkan saja. Masa… ternyata dia jalan-jalan ke  Jepang?, padahal dia kemarin nangis-nangis meminjam uang karena kehabisan uang untuk bayar kos.Â
"Jo..aku minta tolonglah kali ini ya, pinjamilah aku uang untuk bayar kos...sudah 3 Bulan aku tak bayar. Gaji aku habis untuk wisuda adik aku", pinta Sue memohon. Karena iba melihatnya mengeluarkan air mata memohon, saya pun memberikan pinjaman tanpa syarat.Â
Tidak disangka  2 minggu setelah Sue meminjam uang, tidak sengaja saya bertemu salah satu temannya  di mall. Teman Sue tersebut bercerita kalau Sue baru saja jalan-jalan bersamanya ke jepang dengan komunitas travellingnya. Ketika itu juga langsung saya temui ke kosnya, betapa kagetnya wajah Sue melihat tiba-tiba saya datang . And...suprise ...suprise...so many souvenirs  "made in Japan".
Kecewanya hati ini...Â
Hati pertama, jatuh menghitam.
Lalu pada Ramadhan minggu kedua, gagal dong dilamar…
Saya kira sudah menemukan orang yang tepat ingin serius melamar. Ternyata  kok... malah mendapatkan tagihan  uang yang tidak sedikit jumlahnya dari beberapa toko atas namanya. Dan melihatnya berjalan dengan perempuan lain. Sedih hati ini menangis  dalam setiap do'a...hingga tidak terasa mata ini bengkak dan dari hidung mengeluarkan darah. Saya patah hati banget...dan hati kedua-pun, jatuh menghitam.
Tidak lama setelah gagal di lamar, seorang teman sedih melihat saya gagal menikah dan mencoba mengenalkan dengan pria bule mualaf asal Amerika. Baru satu minggu berkenalan, ternyata pacarnya telepon dan marah-marah, Oops….ma’af saya tidak tahu. Patah hati lagi... hati ketiga, jatuh berwarna hitam.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba enggak nyangka dipertemukan seseorang pernah dekat di masa lalu. Senangnya, bunga-bunga cinta lama seperti kembali....
Namun ketika saya menegurnya dengan ramah...kenapa tidak mengenali saya?. Tak lama…saya melihatnya  bersama dengan keluarga tercinta, oooh gitu?. Lalu pertemuan ini untuk apa ya Allah…apa untuk saya melupakan dan tidak menyimpannya lagi dihati yang terdalam?. Hati keempat hilang di bulan Ramadhan dan jatuh menghitam.
Kemudian…hati kelima gugur lagi…., kecewa  dan sedih. Saya hanya tertunduk dan diam dengan 1000 bahasa. Atasan yang tadinya dekat dan perhatian, begitu cepatnya berubah menjadi benci. Semua tuduhannya tidaklah benar, rupanya saya di fitnah  tanpa diberi kesempatan membela diri. Tidak puas sampai disitu, atasan saya juga mempermalukan dan merendahkan di depan umum, entah apa sebabnya tiba-tiba marah.Â
Saya hanya terdiam, karena saya seorang introvert...jarang berbicara rame atau ngobrol kecuali pada orang orang tertentu saja. Lalu darimana fitnah itu datang?
Ketika diperlakukan seperti itu saya semakin terdiam karena bingung, saya salah apa?. Selain itu diam-nya saya  juga untuk menjaga puasa di bulan Ramadhan. Dan saya hanya berujar lirih dalam hati,
"Dear GOD…I'm an introvert, so when I get angry or sadness, I like to keep quiet.Â
I know, people say I have poor communication, but I do communicate...but I can't change myself to be a talkative person specifically like this...
Hampir tidak percaya dengan semua yang terjadi, sempat hilang arah…dan melamun saja. Mencoba untuk bangkit dan melangitkan do’a di setiap sholat, berbicara pada Tuhan dan menyebutkan satu per satu nama mereka yang telah membuat hati ini patah. Mencoba memahami dan menerima…, terimakasih seseorang (semoga Allah menjaganya) disana  dengan kalimatnya yang sangat indah dan  menguatkan :
Demi menyelamatkanmu, Allah mematahkan hatimu
Bukan untuk menghancurkanmu,
Tapi untuk menguatkan dan memantaskan dirimu
Agar kamu bertemu dengan orang yang lebih baik, yang Allah pilihkan untukmu
Terimakasih Ramadhan 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H