Mohon tunggu...
Anik SitaturRohmah
Anik SitaturRohmah Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Penulis Lepas

Ibu rumah tangga adalah yang utama dan menulis adalah pekerjaan kedua. Menulis apa saja, mulai artikel di koran, media online, blog dan buku. Tema yang disukai adalah parenting dan lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar dari Agung Hercules

2 Agustus 2019   09:03 Diperbarui: 2 Agustus 2019   09:50 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama tak terdengar kiprahnya di panggung hiburan di Indonesia, mendadak nama Agung Hercules mengisi daftar trending topic. Pria yang dikenal sebelumnya sebagai binaragawan dikabarkan meninggal dunia pada usia 51 tahun. 

Yang mengejutkan adalah penyebab kematian penyanyi lagu "Astuti" ini, yaitu kanker otak jenis  glioblastoma. Mungkin nama ini asing bagi kita, tetapi saya yakin dua kata di depannya cukup membuat kita takut, ya kanker otak. 

Jika dipikir-pikir, bukankan Agung Hercules adalah binaragawan yang sudah pasti menjalankan pola hidup sehat?. Nah, yang menjalankan pola hidup sehat saja bisa terkena penyakit yang mematikan, apalagi kita yang menjalankan pola hidup ala kadarnya, bahkan suka-suka?

American Cancer Society, sebagai mana ditulis pada laman  The Conversation,  jumlah penderita kanker di dunia  pada tahun 2018  sebanyak 18 juta orang. 

Jika dihitung berdasarkan jumlah populasi  di dunia yang mencapai 7,7 miliar orang, angka prevalensi kanker mencapai 2,3 per seribu penduduk. Catatan ini berdasarkan data insiden, prevalensi, dan mortalitas kanker itu sendiri.   

Saatnya Memperbaiki Diri 

Barangkali inilah cara Tuhan mengingatkan kita utuk menelaah kembali kebiasaan kita sehari-hari. Untuk yang tidak menjalankan diet ketat, bisa jadi kurang waspada dengan kebiasaan yang sebenarnya berpotensi menyebabkan penyakit serius. 

Belajar dari peristiwa kepergian Agung Hercules ini, ada baiknya kita tata ulang pola hidup sehat kita, terutama asupan  makanan yang akan diolah dan diserap oleh tubuh. 

Jika makanan yang kita konsumsi adalah makanan sehat, maka sehatlah tubuh kita. Demikian juga sebaliknya jika asupan makanan tidak sehat, bisa kita bayangkan apa yang terserap, kan? 

Nah, sejauh ini, sudah seberapa sehatkah pola hidup yang kita jalani, seperti apa pola makan kita sehari-hari? Supaya terhindar dari risiko penyakit kanker, coba kita cek lagi apakah kita masih sering mengonsumsi 5 makanan yang harus dihindari ini: 

1. Cepat Saji dan Serba Bakar 

Pada makanan cepat saji, ada proses pengolahan yang dipercepat, tidak sebagaimana proses yang ideal. Bisa pada bahan olahannya atau pada cara pengolahannya. 

Hasilnya, makanan yang tersaji menjadi kurang sehat. Sedangkan pada makanan serba bakar,  jika tidak hati-hati dalam pengolahannya, justru akan memicu munculnya sel kanker. 

2. Pemanis dalam Makanan dan Minuman Makanan dan minuman dengan pemanis, tidak hanya akan menyebabkan tingginya resiko diabetes, tetapi juga dapat memicu kanker.  Untuk itu kita wajib menghindari makanan dan minuman dengan pemanis. 

3. Makanan Olahan 

Makanan olahan, seperti daging kaleng, makanan minuman dalam kemasan kaleng dan aneka produk olahan lainnya perlu kita batasi. Bagaimanapun makanan olahan ini pasti mengandung zat tambahan yang seharusnya tidak kita konsumsi. 

4. Rokok dan Alkohol 

Untuk dua hal ini, barangkali tidak membutuhkan banyak pembahasan lagi. Rokok dan alkohol adalah asupan yang harus dihindari jika kita ingin hidup lebih sehat. 

5. Kesalahan dalam Pengolahan Makanan 

Kita perlu  berhati-hati ketika mengolah makanan, supaya kemungkinan terkontaminasinya makanan dengan zat berbahaya seperti misalnya pestisida bisa dihindari. 

Lakukan pengolahan dengan benar, dari mulai mencuci bahan makanan hingga mengolah makanan dengan cara sehat. Sebisa mungkin hindari penggunaan zat tambahan.  

Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan, yang sepaket dengan risiko yang mengikuti. Ingatlah risiko yang mungkin timbul ketika kita akan menentukan pilihan. Salam sehat, dan ingat selalu bahagia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun