Mohon tunggu...
Prakasita Nindyaswari
Prakasita Nindyaswari Mohon Tunggu... Administrasi - Gula Jawa

Love coffee and cheesy jokes. Passionate in arts and cultures. International Relations graduate, but currently into Law.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Waras di Tengah Pandemik Melalui Self-Love

28 April 2020   16:27 Diperbarui: 28 April 2020   16:26 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: painrlftherapies.com

Senang memberikan hadiah adalah salah satu hal yang dilakukan orang-orang dengan bahasa cinta ini. Bisa juga senang membeli sesuatu untuk diri sendiri sebagai  reward  atas kerja keras yang selama ini dilakukan misalkan dengan beli baju baru, beli tiket lalu berangkat traveling, bahkan bisa juga malah senang mempelajari sesuatu yang baru (menerima ilmu baru) seperti mengikuti kelas memasak, kelas menggambar, dan lain-lain. 

Nah, sekarang gimana kita tau yang mana kah bahasa cinta kita? Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasi kira-kira nih, apa sih hal pertama yang akan kamu lakukan untuk bikin kamu senang ketika kamu lagi capek banget? Kalau saya memiliki kecenderungan di nomor satu alias Quality Time. Saya lebih senang menyendiri terlebih dahulu agar tenang dan  re-charge energinya. Kita pasti akan memiliki kelima tipe di atas, tapi pasti ada kecenderungannya di tipe apa. Yang perlu diingat,  self-love  itu berarti kita bahagia ketika melakukan suatu hal tanpa perlu afirmasi dari orang lain bahwa kita bahagia. Apakah foto selfie sudah dianggap sebagai  self-love? Tergantung. Apakah kamu baru merasa bahagia jika foto kamu mendapatkan banyak  likes  di Instagram?  if yes, that's not self-love. Apakah kamu baru merasa bahagia jika ada orang lain yang berkata, "wah, tas baru kamu bagus banget beli di mana nih?" terhaadap tas yang baru kamu beli?  If yes, that's not self-love. 

Ketika kita mampu mengidentifikasi bahasa cinta kita sendiri, ini akan sangat membantu selama masa diam di rumah ini, karena kita gak bisa bertemu dengan orang-orang. Kita gak bisa lagi menggantungkan kebahagiaan kita dengan orang lain.  Happiness is your own responsibility. Semoga dengan mengetahui apa yang membuat diri kita bahagia, kita akan semakin kuat menghadapi pandemik ini, dan dengan kita kuat, kita juga jadi bias menguatkan orang-orang sekeliling kita. 

 This too shall pass. Stay strong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun