3.     Jangan terpaku dengan satu kampus idaman.
Ya, banyak orang yang sampai saat ini memiliki stereotype untuk kuliah hanya di kampus yang terkenal saja, apapun itu jurusannya. Ini banyak terjadi pada teman saya. Apapun jurusannya, asal di kampus A yang terkenal, oke-oke saja. Itu tipe orang yang tidak tau arah tujuan hidupnya, tipe yang ikut kemana air mengalir, sekalipun air membawanya ke air terjun. Kampus pada umumnya baik kok, tergantung diri kita sendiri, mau berkembang atau tidak.
4.     Swasta tidak lebih jelek daripada negeri.
Masih banyak sekali orang yang ngotot masuk perguruan tinggi negeri karena menganggap bahwa swasta itu seperti orang-orang yang 'terbuang'. Ini kenyataan. Banyak yang masih menganggap seperti itu. Bukan karena saya kuliah di kampus swasta ya, hehe. Tapi begini, kampus dimanapun itu, mau swasta ataupun negeri, sama saja. Keduanya punya sisi positif dan negatifnya. Kampus negeri pun ada yang kurang begitu bagus, baik itu fasilitas dan lingkungannya, begitupun dengan swasta. Intinya begini, kalau mau dapat perguruan tinggi entah itu swasta atau negeri, dengan fasilitas yang lengkap, jurusan sesuai dengan yang diinginkan, lingkungan yang mendukung dimana anak-anaknya pintar-pintar atau berintegritas, ya harus belajar dengan rajin. Ada 'harga' yang harus dibayar jika kamu ingin masuk ke tempat yang berkualitas. Kalau negeri, 'harga' yang harus dibayar adalah kerja keras karena kompetisinya ketat, mengingat negeri bayarannya lebih murah daripada swasta, dan semua orang pasti menginginkan bayaran rendah, kualitas tinggi. Iya kan? Haha. Sedangkan kalau di swasta, 'harga' yang harus dibayar ya selain kerja keras, tentunya juga uang yang lebih. Eitss, jangan dipikir, masuk universitas swasta itu gampang, asal punya uang juga bisa. Tidak semuanya begitu. Beberapa universitas swasta menerapkan standar tinggi dalam menerima mahasiswanya, lho. J
Jadi bagaimana? Sudah mantap mau mendaftar di jurusan apa dan universitas apa? Good luck ya (if you need a luck) :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H