Mohon tunggu...
Roy Chardo Sitanggang
Roy Chardo Sitanggang Mohon Tunggu... -

Hidup adalah proses belajar dan berkarya mencari Kebijaksanaan sejati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

''Masihkah Kita Bernyawa?"

30 Mei 2016   13:18 Diperbarui: 30 Mei 2016   13:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata itu mengundang kita yang tak saling menyapa sebelumnya

Kata itu menyatukan kita yang berbeda dalam segalanya

Kata itu menjadi bahagia kita bersama purnama

Tapi Masihkah kita bernyawa?

Kata itu begitu memukau kita bersama dekapan malamnya

Untaian aksara yang katanya lahir dari cakrawala semesta

Dan kita memungut kemudian merajutnya penuh cinta

Tapi Masihkah kita bernyawa?

Para peramu kata itu seolah menyihir kita dengan mantra katanya

Benarkah gelak tawa kita karena terpesona sihirnya?

Atau kemilau cahaya telah menyilaukan mata kita

Sehingga Kita buta dan menganggapnya canda.

Tapi, Masihkah kita bernyawa?

Jangan-jangan kita hanya seonggok daging yang tak lagi berjiwa

Namun larut dalam buaian kata-kata

Kata itu memang menggema dalam ruang tempat kita bersua

Menggelegar laksana Guntur yang menyapa dengan pongahnya

Kata itu menampar, mengoyak, menusuk, dan menelanjangi  kita

Tapi Masihkah kita bernyawa?

Batam, 30 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun