Sehingga Kita buta dan menganggapnya canda.
Tapi, Masihkah kita bernyawa?
Jangan-jangan kita hanya seonggok daging yang tak lagi berjiwa
Namun larut dalam buaian kata-kata
Kata itu memang menggema dalam ruang tempat kita bersua
Menggelegar laksana Guntur yang menyapa dengan pongahnya
Kata itu menampar, mengoyak, menusuk, dan menelanjangi  kita
Tapi Masihkah kita bernyawa?
Batam, 30 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!