Insentif ini akan mengurangi biaya investasi awal yang sering kali menjadi kendala terbesar dalam proyek energi terbarukan. Selain itu, pemerintah bisa memfasilitasi akses ke pendanaan internasional melalui kerja sama dengan lembaga keuangan multilateral seperti Bank Dunia atau Asian Development Bank yang memiliki program khusus untuk proyek energi terbarukan.Â
Investasi di sektor energi terbarukan sering kali dianggap berisiko tinggi, terutama karena teknologi yang digunakan masih baru dan memiliki biaya awal yang tinggi. Pemerintah dapat memperkenalkan mekanisme mitigasi risiko, seperti jaminan pembelian energi melalui Power Purchase Agreement jangka panjang dengan tarif yang kompetitif dan stabil. Selain itu, adanya skema asuransi risiko politik dan kontrak yang transparan akan meningkatkan kepercayaan investor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H