Mohon tunggu...
Siswo Budi Utomo
Siswo Budi Utomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi Manfaat untuk Bekal Akhirat

Never stop dreaming

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

80% UMKM Indonesia Gagap Teknologi Digital

29 Juli 2024   16:53 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:34 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By: siswo budi collections

Sementara itu, 64 persen lagi tidak mengetahui perangkat mana yang cocok untuk kebutuhan spesifik mereka. 

Kendala tingkat selanjutnya adalah: dari 2/3 tersebut, 64 percent dari mereka juga tidak tau jenis teknologi dengan spesifikasi yang seperti apa yang bisa menunjang keperluan bisnisnya saat ini.

Jika didetailkan, terdapat 835 wirausahawan, sebanyak 535 wirausahawan tidak mengerti bagaimana mengoptimalkan fitur teknologi digitalnya dan dan 300 sisanya memahaminya. Sedankan dari 535 tersebut 343 tidak memahami teknologi digital apa yang pas untuk bentuk usahanya.

Teknologi digital memang banyak variannya dan dewasa ini perkembangannya sangat pesat sekali. Karena hal tersebut diduga membuat UMKM tidak bisa mengikuti perkembangan yang massif tersebut.

2. UMKM di Indonesia mengalami kesulitan akses dalam dukungan Usaha. 

Pelatihan dukungan usaha meliputi, pelatihan managemen keuangan, digital marketing, pelatihan pengembangan usaha, dan managemen SDM.

Walaupun di laporan Tempo.co di atas antara nomer 1 dan nomor 2 tidak berkaitan secara langsung, namun pada aspek pemahaman literasi digital juga membutuhkan point nomor 2, teknologi digital, khususnya yang berhubungan dengan sistem diadopsi dari ilmu-ilmu terkait seperti ilmu pengaturan keuangan, ilmu managemen SDM, dan ilmu-ilmu lainnya. Tanpa hal itu teknologi digital bukanlah teknologi untuk manusia.

Dari paparan data di atas, sekiranya para pelaku usaha di bidang digital (developer web,aplikasi, dan IoT), lebih memikirkan untuk aspek pengajaran secara praktis kepada UMKM. 

Contohnya misal mengoptimalkan youtube untuk menyampaikan tutorial penggunaanya, turun ke lapangan untuk mendemokan alatnya agar terpahami dengan baik fitur-fiturnya. 

Semestinya pelaku developer teknologi digital bisa bekerja sama dengan perangkat desa sampai ke tingkat kecamatan untuk mempresentasikan produk UMKMnya ke mereka agar fitur-fitur teknologinya bisa ada feedback (penyempurnaan) sampai pada tataran penggunaan yang user friendly.

Selain itu menurut paparan di atas, mahalnya teknologi digital untuk keperluan usaha mereka menjadi suatu kendala tersendiri untuk meyakinkan UMKM. Istilah penulis orang tidak bisa menggunakannya, walau diberi harga murah sekalipun mereka tidak akan mau menggunakan. Apalagi jika teknologi digital tersebut harganya mahal, tentunya akan semakin membebani UMKM.

Tapi pertanyaannya, apakah developer digital tersebut keuangannya juga stabil sehingga memiliki kesanggupan untuk menjalankan program di atas? Hehehe. Kalau dalam Bahasa jawa “Podo dhene sakjane (sama saja sebenarnya)”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun