3. Â Perubahan teknologi yang cepat: Kemajuan teknologi yang pesat menuntut perubahan dalam cara kita mengajar dan belajar. Namun, adopsi teknologi di sektor pendidikan masih tergolong rendah, baik dari sisi infrastruktur maupun penguasaan kompetensi oleh pengajar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, edupreneurship dapat menjadi jawaban dengan memanfaatkan teknologi, menciptakan model pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis keterampilan, serta merancang solusi-solusi yang dapat menjangkau masyarakat luas. Berbagai start-up pendidikan di Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah paradigma pendidikan dengan menawarkan platform pembelajaran digital, kursus keterampilan, serta layanan edukasi berbasis teknologi.
Contoh nyata dari edupreneurship di Indonesia adalah platform Ruang guru, yang menawarkan layanan pendidikan berbasis digital yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja. Ruangguru berhasil menjawab tantangan besar dalam memberikan akses pendidikan berkualitas kepada siswa di daerah-daerah terpencil. Demikian pula Zenius yang menyediakan video pembelajaran yang dapat membantu siswa mempersiapkan ujian dengan cara yang lebih fleksibel dan interaktif dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain
Peran edupreneur dalam menciptakan inovasi pendidikan
Seorang edupreneur memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan inovasi pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman. Berikut adalah beberapa peran yang dapat dimainkan oleh edupreneur dalam konteks pendidikan di Indonesia:
1. Â Inovasi dalam metode pembelajaran
Edupreneur dapat mengembangkan metode-metode pembelajaran yang lebih menyenangkan, interaktif, dan berbasis teknologi. Misalnya, penerapan pembelajaran berbasis game (gamification) yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, pengembangan aplikasi edukasi yang memudahkan akses materi pelajaran juga merupakan salah satu inovasi yang banyak dilakukan oleh edupreneur.
2. Â Pengembangan kurikulum berbasis keterampilan
Salah satu isu yang dihadapi oleh banyak lembaga pendidikan adalah ketidakcocokan antara kurikulum yang diajarkan dengan kebutuhan pasar kerja. Edupreneur dapat mengembangkan kurikulum yang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan kompetensi digital, yang akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia industri.
3. Â Peningkatan akses pendidikan
Edupreneur dapat berinovasi dengan menciptakan platform pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Penggunaan teknologi seperti e-learning, platform video pembelajaran, dan aplikasi mobile memungkinkan pendidikan untuk lebih inklusif dan dapat diakses tanpa batasan geografis.