Mohon tunggu...
Siskha Putri Sayekti
Siskha Putri Sayekti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ketertarikan penulis terhadap ilmu Pendidikan dan psikologi pada tahun 2009. Hal tersebut membuat penulis memilih untuk masuk S.1 Pendidikan Agama Islam dan S.2 Psikologi Pendidikan. Penulis mengikuti kolaborasi dengan dosen se Indonesia untuk buku ajar diantaranya : Model Pembelajaran di Masa Pandemic, Pengembangan Alat Evaluasi Tes dan Non Tes, Psikologi Keparawatan,Strategi Pembelajaran Era Society 5.0, Pendidikan Ilmu Psikologi, Ilmu Pendidikan Penulis memiliki kepakaran dibidang Pendidikan Agama Islam dan Psikologi Pendidikan. Dan untuk mewujudkan karir sebagai dosen profesional, penulis pun aktif sebagai peneliti dibidang kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang telah dilakukan didanai oleh internal perguruan tinggi. Selain peneliti, penulis juga aktif menulis buku dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara yang sangat tercinta ini. Email Penulis : siskhaputrisayekti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Mahasiswa "Agent of Change" Menelusuri Peran Aktif dalam Membangun Masyarakat

21 Mei 2023   21:12 Diperbarui: 21 Mei 2023   21:29 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memiliki tempat sendiri dalam kehidupan masyarakat. Kemampuan, cara berpikir, potensi serta kelebihan yang dimiliki tidak bisa disamakan dengan masyarakat lain. Sebagai kaum intelektual, peran dan fungsi mahasiswa tidak sekedar lulus kuliah dan sukses dalam pekerjaannya di kemudian hari. Mahasiswa juga memiliki fungsi sosial yang lebih luas bagi kehidupan bermasyarakat.

Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan hendaknya mmeiliki kepekaan sosial dan sikap kritis terhadap kehidupan sosial, yang tidak hanya menggagas diksi perubahan dan menggerakkan elemen yang ada di masyarakat, tetapi menjadi pelaku atau objek dari perubahan.

Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan mmeiliki peran perintis, penggerak, dan penggagas dalam melakukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. 

Tak heran jika di dalam kehidupan masyarakat mendapat predikat agent of change selalu dilekatkan dengan eksistensi mahasiswa, sebagai memperjuangkan hak-hak, menegakkan ketidakadilan dan memberdaya masyarakat. Inilah peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam Pendidikan diantaranya sebagai berikut :

Peran mahasiswa Agent Of Change dalam Proses Pembelajaran 

Salah satu peran mahasiswa sebagai agent of change dalam Pendidikan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini tidak hanya tentang mendengarkan apa yang dijelaskan dosen. 

Selain itu belum memiliki bekal yang cukup, dapat mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat. Mahasiswa akan diajak untuk lebih peka dan berpikir kritis terhadap kondisi lingkungannya. Mahasiswa kemudian juga dituntut untuk berpikir kritis akan solusi apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Mahasiswa berperan dalam menyampaikan aspirasi, inovasi, ide dan pemikiran apapun yang berkaitan dengan Pendidikan dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut kepada pihak atau instansi terkait. 

Peran mahasiswa ini dapat dijadikan saran untuk memahami kondisi masyarakat/lingkungan sosial secara langsung yang merupakan esensial bagi mahasiswa sebagai agen perubahan. Karena dalam proses pembelajaran ini mahasiswa akan memahami keadaan sosial secara langsung, memberikan pandangan akan realitas yang ada untuk menumbuhkan gerakan perubahan sosial. Yang terkadang hal ini, tidak akan tergambar dalam buku ataupun narasi di dalam kelas.

Contoh dalam pengaplikasian dalam proses pembelajaran, mahasiswa mengikuti diskusi public. Ciri daripada seoranga mahasiswa yang memiliki daya berfikir kritis. 

Berfikir kritis ini diartikan sebagai mahasiswa dapat bertukar pandangan ataupun wawasan terkait dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam lingkungan sekitar. Melatih mahasiswa sebagai agen perubahan untuk dapat melatih dan menganalisis masalah sosial tertentu dalam pandangan ilmu pengetahuan yang ilmiah.

Aktualisasi ke Masyarakat untuk Membentuk Kontribusi Pendidikan 

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa dalam menjalankan perannya ini. Mulai dari mendirikan komunitas yang bergerak di bidang Pendidikan hingga terjun langsung menjadi relawan pendidik di daerah terpencil dan daerah perbatasan dengan akses Pendidikan minim. Semua itu dapat dilakukan oleh mahasiswa memiliki kemauan, kemampuan dan tentu Kerjasama dengan semua civitas akademika.

Aktif dan keikutsertaan mahasiswa dengan mengikuti organisasi dan komunitas maka akan menambah relasi pertemanan. Yang mungkin sebelumnya hanya memiliki kelompok pertemenan atas dasar kesamaan program studi atau fakultas, namun dapat lebih luas lagi. Membuat terciptanya kesempatan dan peluang baik dalam berbagai hal di masa yang akan mendatang.

Pengembangan soft skill yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Misalnya jika mengabdi untuk Pendidikan anak-anak di daerah tertinggal terlalu berat, bisa memulai dengan membuka perpustakaan atau rumah baca untuk menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia.

Social Control membentuk Moral Force 

Fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial sangatlah penting. Mahasiswa memiliki fungsi untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat. Banyak cara yang dilakukan masyarakat maupun bangsa. Sebagai kaum akademis dengan intelektual yang tinggi, mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk melawan perlakukan birokrasi yang salah.

Kehidupan globalisasi dunia dengan segala keterbukaan semakin luas dan membuat nilai luhur yang masuk ke Indonesia sulit untuk disaring. Peran fungsi mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai baik di kalangan masyarakat. Mahasiswa mampu mencerminkan nilai karakter bterbaik sesuai dengan intelektualnya.

Misalnya dengan mengikuti Gerakan sosial mahasiswa dapat melakukan Gerakan aksi bersama elemen-elemen masyarakat lainnya dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dengan narasi-narasi perubahan yang kritis tanpa adanya anarkis. Membentuk komunitas dengan satu tujuan yang sama, yaitu mengabdikan diri bagi Pendidikan di Indonesia dan untuk memberikan kesempatan belajar untuk anak-anak Indonesia yang kurang beruntung. Kegiatan yang dilakukan pun sangat beragam. Mengabdi menjadi guru relawan, membuka kelas gratis untuk anak-anak yang tidak mampu dan lain-lain.

Dengan melakukan agent of change, mahasiswa bisa semakin memiliki kesadaran dan membangkitkan untuk selalu melakukan kebermanfaatan dan kebaikan di masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan pengembangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun