Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memiliki tempat sendiri dalam kehidupan masyarakat. Kemampuan, cara berpikir, potensi serta kelebihan yang dimiliki tidak bisa disamakan dengan masyarakat lain. Sebagai kaum intelektual, peran dan fungsi mahasiswa tidak sekedar lulus kuliah dan sukses dalam pekerjaannya di kemudian hari. Mahasiswa juga memiliki fungsi sosial yang lebih luas bagi kehidupan bermasyarakat.
Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan hendaknya mmeiliki kepekaan sosial dan sikap kritis terhadap kehidupan sosial, yang tidak hanya menggagas diksi perubahan dan menggerakkan elemen yang ada di masyarakat, tetapi menjadi pelaku atau objek dari perubahan.
Mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan mmeiliki peran perintis, penggerak, dan penggagas dalam melakukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.Â
Tak heran jika di dalam kehidupan masyarakat mendapat predikat agent of change selalu dilekatkan dengan eksistensi mahasiswa, sebagai memperjuangkan hak-hak, menegakkan ketidakadilan dan memberdaya masyarakat. Inilah peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam Pendidikan diantaranya sebagai berikut :
Peran mahasiswa Agent Of Change dalam Proses PembelajaranÂ
Salah satu peran mahasiswa sebagai agent of change dalam Pendidikan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini tidak hanya tentang mendengarkan apa yang dijelaskan dosen.Â
Selain itu belum memiliki bekal yang cukup, dapat mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat. Mahasiswa akan diajak untuk lebih peka dan berpikir kritis terhadap kondisi lingkungannya. Mahasiswa kemudian juga dituntut untuk berpikir kritis akan solusi apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Mahasiswa berperan dalam menyampaikan aspirasi, inovasi, ide dan pemikiran apapun yang berkaitan dengan Pendidikan dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut kepada pihak atau instansi terkait.Â
Peran mahasiswa ini dapat dijadikan saran untuk memahami kondisi masyarakat/lingkungan sosial secara langsung yang merupakan esensial bagi mahasiswa sebagai agen perubahan. Karena dalam proses pembelajaran ini mahasiswa akan memahami keadaan sosial secara langsung, memberikan pandangan akan realitas yang ada untuk menumbuhkan gerakan perubahan sosial. Yang terkadang hal ini, tidak akan tergambar dalam buku ataupun narasi di dalam kelas.
Contoh dalam pengaplikasian dalam proses pembelajaran, mahasiswa mengikuti diskusi public. Ciri daripada seoranga mahasiswa yang memiliki daya berfikir kritis.Â
Berfikir kritis ini diartikan sebagai mahasiswa dapat bertukar pandangan ataupun wawasan terkait dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam lingkungan sekitar. Melatih mahasiswa sebagai agen perubahan untuk dapat melatih dan menganalisis masalah sosial tertentu dalam pandangan ilmu pengetahuan yang ilmiah.
Aktualisasi ke Masyarakat untuk Membentuk Kontribusi PendidikanÂ
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa dalam menjalankan perannya ini. Mulai dari mendirikan komunitas yang bergerak di bidang Pendidikan hingga terjun langsung menjadi relawan pendidik di daerah terpencil dan daerah perbatasan dengan akses Pendidikan minim. Semua itu dapat dilakukan oleh mahasiswa memiliki kemauan, kemampuan dan tentu Kerjasama dengan semua civitas akademika.
Aktif dan keikutsertaan mahasiswa dengan mengikuti organisasi dan komunitas maka akan menambah relasi pertemanan. Yang mungkin sebelumnya hanya memiliki kelompok pertemenan atas dasar kesamaan program studi atau fakultas, namun dapat lebih luas lagi. Membuat terciptanya kesempatan dan peluang baik dalam berbagai hal di masa yang akan mendatang.
Pengembangan soft skill yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Misalnya jika mengabdi untuk Pendidikan anak-anak di daerah tertinggal terlalu berat, bisa memulai dengan membuka perpustakaan atau rumah baca untuk menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia.
Social Control membentuk Moral ForceÂ
Fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial sangatlah penting. Mahasiswa memiliki fungsi untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat. Banyak cara yang dilakukan masyarakat maupun bangsa. Sebagai kaum akademis dengan intelektual yang tinggi, mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk melawan perlakukan birokrasi yang salah.
Kehidupan globalisasi dunia dengan segala keterbukaan semakin luas dan membuat nilai luhur yang masuk ke Indonesia sulit untuk disaring. Peran fungsi mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai baik di kalangan masyarakat. Mahasiswa mampu mencerminkan nilai karakter bterbaik sesuai dengan intelektualnya.
Misalnya dengan mengikuti Gerakan sosial mahasiswa dapat melakukan Gerakan aksi bersama elemen-elemen masyarakat lainnya dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dengan narasi-narasi perubahan yang kritis tanpa adanya anarkis. Membentuk komunitas dengan satu tujuan yang sama, yaitu mengabdikan diri bagi Pendidikan di Indonesia dan untuk memberikan kesempatan belajar untuk anak-anak Indonesia yang kurang beruntung. Kegiatan yang dilakukan pun sangat beragam. Mengabdi menjadi guru relawan, membuka kelas gratis untuk anak-anak yang tidak mampu dan lain-lain.
Dengan melakukan agent of change, mahasiswa bisa semakin memiliki kesadaran dan membangkitkan untuk selalu melakukan kebermanfaatan dan kebaikan di masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan pengembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H