Mohon tunggu...
Siska silviana
Siska silviana Mohon Tunggu... Akuntan - Via wijaya17

Cinta dalam doa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setia Menunggu

19 Maret 2020   22:55 Diperbarui: 19 Maret 2020   22:57 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal kita berjumpa pada waktu itu sedang mengisi acara ospek. Dia Ketua Bem di kampusku, Dia memperkenalkan diri pada semua temen-temen, Dia bertanya kalo tak kenal maka tak apa guysssss, aku jawab tak saayang , Disitulah aku mengenal dia.

Dia sih ngga butuh komitmen ,Tapi dia ngungkapin perasaannya , aku sayang dia , aku cinta dia , tapi aku ngga tau dianya sayang sama aku apa ngga .

Seiring berjalannya waktu, mungkin cintanya tumbuh sendiri , Fotoku pun di pajang di mading , Kata dia senyummu membuatku terpesoona.

Dikemudian hari, dia mau ke luar kota, Dia sih mengajak aku ,  Mau ikut ngga de, nyusul yah dee.

Yah...kapan- kapan ajah deh .

Sesampainya dia di kota , Dia pun mengabariku .

 jangan lama-lama sayaang, 

Ngga ko,  Aku cuman sebentar ,

Aku kangen tauuu ,

Aku juga kangen kamu dee.

" Massa "

Iya sayaang , aku juga pengen cepet-cepet pulang pengen ketemu kaamu .

 Sabar sayaang,

Ku tunggu kedatanganmu yaang. 

Keesokan harinya , Aku pulang yang ,

Sampai bertemu di kampus yaang .

" Oke sayang "

Pas ngampus Pak dosen tanya , tumben ngampusnya semangat baanget ,

Iya laahh kan ada cintakuu  ,

Siapa  cintamu ?

Mau tau ajah apa mau tau baanget ,

Bapak keepoo. 

 " Hehehe " .

Iya sih aku maupun dia banyak yang suka, tapi aku menyayangi hanya satu orang ,begitupun dia , Tapi kasihan sih yang menginginkan masku , karena maskunya  ngga merespon mereka .

Dia sibuk mulu , tapi aku berusaha mengertiin dia . Tapi dianya pun selalu menyempatkan waktu buatku, jadi akunyaaa tambah sayang deh sama diaa.

Inilah Cintaku Yang Setia Menunggu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun