Mohon tunggu...
Siska Anggraini Putri
Siska Anggraini Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang manusia

Time is free, but its Priceless

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Bumi Manusia Ternyata Hanya Seputar Cinta?

19 Agustus 2019   08:03 Diperbarui: 19 Agustus 2019   11:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh kunci sumber: cnnindonesia.com

Sejak dikabarkan akan dijadikan film. Pasti beberapa dr kita yg udah lama nungguin film ini, lega. "Akhirnya ni film jadi juga"
Terlepas dr pro kontra karakter Minke yg diperankan oleh Iqbaal.
Mari kita langsung bahas ke filmnya saja. Hehe

Resiko memilemkan sebuah buku yg sudah dikenal adl siap untuk dibandingkan.

Buku bumi manusia ini dpt dikatakan bukan buku ttg percintaan "icikiwir" yg hanya terfokus ttg romantisme anak muda yg dg background luar negeri macam menara Eiffel.
Bukan.

Bumi manusia sumber: falcon pictures
Bumi manusia sumber: falcon pictures

Diawal bukunya pun sebenarnya sosok Ann ini belum muncul.
Dan si Minke akan lebih menjelaskan ttg kondisi peradaban di zaman itu.

 Sempat terpikir buku Bumi Manusia jk dijadikan sbuah film? Pasti akan banyak alur terpotong"
Dan ternyata benar.

Tapi tak apa.
Bukankah kehidupan itu ttg pilihan?

Dan Hanung memilih untuk memfokuskan diri menceritakan kisah  tragis Minke dan Ann.

Dan entah kenapa dg durasi film yang sudah panjaaang.
Saya merasa perbedaan ketika "membaca" dan "menonton" Bumi manusia.

Ada yg berbeda.

Tokoh kunci sumber: cnnindonesia.com
Tokoh kunci sumber: cnnindonesia.com
Kemarin, saya merasa berlembar2 buku dirasa dibaca terlalu cepat.
Konflik yg ada terasa tiada henti menerpa. Seakan tak ada jeda untuk bernafas. Engap.
Iya gak? Kalian ngerasa gitu gak?
Ya mungkin itu karna perkara durasi.

Gak heran sih. Lah dr awal film ini diberitakan akan liris. Saya mikir "pasti ada Part 1 part 2nya"
Eh ternyata di gradak jd 1 film.

Jadi intinya gimana?  
Filmnya bagus. Latar waktu yg diambil berbeda. Latar tempat nya niat. Walau kadang sedikit terganggu dg editan latar animasi indosiar nya. Hehe namun termaafkan dg alur konflik yg berani diangkat. 


Intinya gimana sis? setelah saya melihat film ini.
Saya biasa aja. Knp biasa aja?
Eh gimana yaa, ekspektasi yg sy inginkan berbeda.

Berbeda gimana? Bagi saya Jiwa kepenulisan pak Pram disini kurang muncul. 

Dan lagipula sy sedikit lebih menyukai genre film yg dominan sejarah lalu dibumbui drama percintaan.
Bukan kebalikannya.

Kalau di Bumi Manusia ini kan film yg fokus ke percintaan namun berada bumbu latar sejarah.
Paham kan maksudku? Paham ya?

Tp bagi yg suka film drama2 percintaan pasti bakal suka sama film ini.
Yakin.

Oh ya aku baru inget, perasaan setelah nonton film ini ternyata sama kyk pas aku habis nonton film "dibalik 98" .

Dan ternyata ekspektasi yg kuinginkan berbeda.
Kirain dulu film nya fokus menceritakan ttg tragedi 98.
Ternyata bukan. Hehe

Kembali ke Bumi Manusia.
Setidaknya Bumi Manusia in berani mengomando penonton bioskop untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya d awal film.

Ya walau teks panduan d awal film terasa terlalu cepat hilang.
Jd ada beberapa penonton yg kurang fokus yg tiba2 cuma ikut2an berdiri

Oh btw abis liat filmnya aku nyanyi lagu Ibu Pertiwi terus.
Candu.
Mantap Pak Hanung

Dg durasi hampir 3jam.
Sejauh itu sy gak ngantuk.

Entah gara2 ceritanya atau gara2 Iqbaal nya.
#eh

Iqbaal uwu sumber: batu media.com
Iqbaal uwu sumber: batu media.com
Sekarang aku cuma penasaran kira2 bule yg jadi pemeran figuran yg cuma jalan2 dibelakang itu dibayar berapa?
Wkwkwk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun