Vaksin HPV: Perisai Terkuat untuk Kesehatan Reproduksi Wanita
Â
Tahukah Anda bahwa salah satu jenis kanker paling mematikan pada wanita bisa dicegah? Ya, kanker serviks yang selama ini menjadi momok menakutkan bisa dihindari dengan satu langkah sederhana: vaksinasi HPV.
Virus ini memiliki banyak tipe, di antaranya tipe HPV 16 dan 18 yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dan diketahui sebagai penyebab 70% kasus keganasan di serviks/leher rahim wanita. Tipe HPV 6 dan 11 diketahui sebagai penyebab dari 90% kasus kutil kelamin. Cara penularannya terutama melalui kontak atau hubungan seksual.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau serviks, yang merupakan kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada perempuan.
Adapun tujuan dari program vaksinasi ini adalah mencapai cakupan sebanyak 90% pada anak perempuan usia 15 tahun di tahun 2030. Pencapaian ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya pencegahan kanker leher rahim, yang merupakan ancaman kesehatan serius pada perempuan.
Apa itu Vaksin HPV?
Â
Vaksin HPV adalah imunisasi yang dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah jenis virus yang sangat menular dan menjadi penyebab utama kanker serviks. Selain itu, HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker anus, vulva, vagina, dan orofaring.
Namun, pemberian vaksin saja tidak cukup, jika tidak disertai dengan edukasi perilaku serta informasi yang komprehensif mengenai skrining, diagnosis, dan tata laksana penyakit ini. Pendekatan ini membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan dan penanganan kanker leher rahim.
Mengapa Vaksin HPV Penting?
Â
- Mencegah Kanker Serviks: Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh jenis HPV yang paling berbahaya.
- Perlindungan Dini: Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum seseorang terpapar virus HPV, yaitu pada usia anak-anak atau remaja.
- Aman dan Efektif: Vaksin HPV telah melalui uji klinis yang ketat dan terbukti aman serta efektif. Efek samping yang umumnya terjadi sangat ringan, seperti nyeri di tempat suntikan.
- Investasi Jangka Panjang: Dengan melakukan vaksinasi HPV, Anda telah berinvestasi untuk kesehatan jangka panjang Anda dan generasi mendatang.
Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?
Dengan tujuan menurunkan angka kanker leher rahim menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun pada tahun 2030, sasaran utama program ini adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun. Cakupan program imunisasi HPV yang luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi beban penyakit, serta melindungi generasi mendatang dari risiko masalah kesehatan serius.
Vaksin HPV sangat dianjurkan untuk:
- Anak perempuan dan laki-laki: Usia ideal untuk mendapatkan vaksin HPV adalah 9-14 tahun, sebelum mereka memulai aktivitas seksual.
- Wanita: Wanita berusia 15-26 tahun yang belum pernah divaksinasi juga disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV.
- Orang dewasa: Orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang rentan terhadap penularan HPV.
Mitos vs Fakta tentang Vaksin HPV
Banyak sekali mitos yang beredar mengenai vaksin HPV. Mari kita luruskan beberapa di antaranya:
- Mitos: Vaksin HPV hanya untuk wanita.
- Fakta: Vaksin HPV juga penting untuk laki-laki, karena dapat mencegah kanker penis dan kutil kelamin.
- Mitos: Vaksin HPV dapat menyebabkan infertilitas.
- Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, bukan mempengaruhi organ reproduksi.
- Mitos: Vaksin HPV sama dengan obat aborsi.
- Fakta: Vaksin HPV sama sekali tidak berhubungan dengan aborsi. Vaksin HPV berfungsi mencegah infeksi HPV, sedangkan aborsi adalah prosedur medis untuk mengakhiri kehamilan.
"Jangan ragu untuk melindungi diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai dengan vaksinasi HPV. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk masa depan yang lebih sehat."
Referensi:
* IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia): [https://www.idai.or.id](https://www.idai.or.id)
* Kementerian Kesehatan RI: [https://ayosehat.kemkes.go.id](https://ayosehat.kemkes.go.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H