1. Penurunan Pendapatan
Dimana pedagang tradisional ini juga merasa dengan adanya Tiktok Shop ini mereka mengalami penurunan pendapatan, karena dinilai sebuah bisnis online itu cenderung menarik perhatian pelanggan secara global, yang dapat mengakibatkan pedagang tradisional kehilangan pelanggan lokal, dan banyaknya  konsumen menjadi beralih pilihan ke belanja online seperti Tiktok Shop ini dikarenakan dampak keefektifan belanja online yang tinggi daripada belanja di pedagang tradisional seperti pasar .Â
2. Ketidakadilan dalam Persaingan Bisnis
Karena pedagang tradisional, terutama yang memiliki toko fisik, mungkin merasa bersaing dengan tidak seimbang. Dan dirasa bisnis online, termasuk TikTok Shop, dapat menarik perhatian konsumen secara global tanpa memiliki biaya overhead yang sama seperti toko fisik yang dimiliki pedagang tradisional. Sehingga menurut mereka hal ini bisa dianggap sebagai ketidakadilan dalam perdagangan di dunia ekonomi bisnis.
3. Keterbatasan Pedagang Tradisional terhadap Pengetahuan Teknologi atau Digital
Kebanyakan pedagang tradisional ini terdiri dari bapak-bapak dan ibuk-ibuk, dimana mereka memiliki keterbatasan terhadap akses ke sumber daya digital yang diperlukan, seperti komputer atau perangkat mobile, dan koneksi internet yang stabil. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam mengakses dan memanfaatkan platform e-commerce seperti TikTok Shop. Selain itu juga Pedagang tradisional mungkin tidak memiliki keterampilan khusus seperti kaum milenial, influencer, dan konten kreator sehingga mungkin merasa sulit untuk mengembangkan strategi pemasaran digital yang efektif atau melakukan perpindahan metode berjualan ke Tiktok Shop .
Namun untuk mengatasi kontroversi tersebut, ada peluang untuk menciptakan kemitraan yang harmonis antara TikTok Shop, e-commerce, UMKM dan pedagang pasar tradisional. Ini dapat melibatkan dukungan dari pemerintah dengan memberikan pelatihan digital kepada pedagang tradisional dan menciptakan kebijakan yang mendukung transformasi digital di tingkat local maupun global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H