Mohon tunggu...
Siska Julianti
Siska Julianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kejahatan Cyber: Kisah Sekar Dalam Melewati Cyber Stalking di Usia Remaja. Apakah Berbahaya?

15 Februari 2024   02:27 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:04 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tiba-tiba aja aku dimasukin grup yang isinya orang-orang gitu semua. Waktu itu aku ga lagi megang hp jadi gatau. Pas masuk aku langsung disambut dan mereka bilang Welcome to The Familiy Sekar, " Ujar Sekar.

            Rasa takut semakin memuncak ketika ia bergabung bersama komunitas tersebut. Banyak foto tidak senonoh yang mereka kirimkan di sana. Lagi-lagi, pada tahun tersebut WhatsApp belum memiliki fitur pembatasan dalam menyimpan foto. Maksudnya, foto yang orang lain kirimkan pada kita dapat langsung tersimpan ketika kita membuka grup tersebut.

            Sebelum keluar dari grup, Sekar sempat menangkap layar pada beberapa nomor dalam komunitas  itu sebagai bukti ketika akan melakukan pengaduan.

            Hari demi hari semakin banyak ancaman yang masuk dan mengganggu kehidupannya. Sampai suatu hari, ada salah satu pesan yang masuk dengan mengatakan bahwa jika Sekar tidak mau bekerja sama dengannya, maka ia akan menunggunya pulang dengan membawa senjata tajam.. Tentu saja hal tersebut menjadi puncak ketakukan bagi Sekar. Pasalnya, ancaman yang diberikan bisa saja benar-benar terjadi dan dapat mengancam keselamatannya.

"Ada satu kontak yang bilang kalo aku gamau kerja sama sama dia, dia bakal nunggu di jalan tempat aku pulang sambil bawa senjata tajam. Rasanya takut banget," ucap Sekar.

            Untungnya, sejak kejadian tersebut pihak sekolah terus membantunya. Mereka langsung menindak lanjuti kejadian ini dengan membawanya ke ranah kepolisian.

            Namun, sayangnya pihak kepolisian tidak menanggapinya dengan serius. Padahal Sekar menganggap bahwa kejadian ini telah mengancam keselamatannya. Semua bukti dan upaya yang dilakukan seakan tidak membuat pihak kepolisian luluh. Alhasil, kejadian ini tidak ditindak lanjuti dan Sekar tidak mengetahui siapa dalang dari semua yang telah terjadi.

            Sekar (Nama Samara), (20) berharap bahwa jangan ada lagi orang-orang yang mengalami kejadian serupa sepertinya. Dukungan dari lingkungan sekitar juga menjadi sebuah hal yang dibutuhkan korban dalam menyelesaikan masalahnya. Sekar juga berharap bahwa pihak berwenang harusnya dapat lebih menindak lanjuti aduan yang masuk dari masyarakat, pasalnya masyarakat sepenuhnya berharap bahwa hanya pihak berwenang yang dapat menyelesaikan masalah seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun