"Korban lari ke portal sambil minta bantuan. Nah, pelaku juga sempet nyabet pake golok,".
Korban berteriak meminta tolong yang untungnya masih banyak warga sekitar yang mendengar teriakan korban. Warga sempat mengejar kawanan begal namun sayang mereka langsung melarikan diri dengan membawa motor korban.
Teror begal yang terjadi bukan hanya mengganggu masyarakat daerah Randusari, namun juga mengganggu masyarakat daerah lainnya.
Salah satunya adalah daerah Jalan Terusan Jakarta, Terminal Antapi, Antapani Tengah, Kota Bandung.
Menurut penurutan warga setempat yang berjualan di sekitar jalan bernama Yusril (54), akibat adanya teror begal yang terjadi membuat ketegangan dalam berjualan menjadi meningkat. Walaupun jalanan dinilai ramai dan banyak penerangan namun tetap menakutkan.
"Biasanya mau jualan sampe jam berapa juga ngga takut, tapi sekarang jadi takut. Beberapa hari juga saya jualannnya cuma sampe magrib doang," kata Yursil disekitar lokasi berjualan, Jumat (08/12/2023).
Yusril mengungkapkan, setelah mengetahui adanya berita pembegalan, pada malam berikutnya di sekitar tempatnya berjualan sempat ada beberapa remaja bonceng 3 menggunakan motor sembari membawa senjata tajam. Saat itu, Yusril tidak bisa melihat bagian kepala maupun wajah karena mereka menggunakan penutup kepala hitam. Mereka berkendara secara ugal-ugalan tak tentu arah seakan aksinya sudah biasa dilakukan.
Sempat ada beberapa pengguna jalan yang memilih untuk memberhentikan kendaraan dan menunggu kawanan pembawa senjata tajam tersebut menjauh. Banyak pula yang berteriak memaki-maki karena merasa terganggu dengan aksi yang dilakukannya.
"Saya lagi beresin dagangan, tiba-tiba ada orang bonceng 3 bawa-bawa senjata gitu, nggatau senjata apa. Tapi saya nggabisa liat mukanya, soalnya pake kupluk item," tuturnya.
"Bawa motornya ugal-ugalan, itu juga ada yang marah-marah soalnya hampir kena senjata yang dibawa pelaku,".