Kasus pembegalan di kota Bandung sering kali terjadi dan banyak memakan korban. Di beberapa waktu lalu saja, telah terjadi teror begal yang meresahkan bagi warga sekitar dan pengguna jalan.
Sepertinya, kasus pembegalan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Bandung, apalagi banyak jalan yang kurang mendapatkan penerangan yang layak ketika malam hari.
Ketenangan warga Bandung, khususnya Antapani kembali terganggu akibat adanya berita mengenai teror begal pada beberapa waktu lalu. Teror begal terjadi di Jalan Randusari Raya, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung.
Berita terdahuluÂ
https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-6987507/teror-begal-bersenjata-di-antapani-bandung
Kasus pembegalan pertama kali terjadi pada (16/10/2023) dini hari. Pelaku merampas motor korban yang telah di incarnya. Pada saat kejadian, pelaku tidak bekerja sendirian, melainkan dengan beberapa rekannya sehingga membuat korban tidak dapat melarikan diri. Para pelaku menargetkan korban yang melintas saat dini hari, karena pada saat tersebut jalanan terlihat gelap sehingga memudahkan pelaku untuk melancarkan aksinya.
Dilansir dari detik.com (17/10/2023), diketahui pelaku berjumlah kurang lebih 3 orang. Mereka sengaja menyasari lokasi kejadian karena merupakan daerah pertokoan yang sudah sepi jika dini hari.
Kawanan begal beraksi dengan menggunakan berbagai senjata tajam serta menggunakan penutup kepala untuk menutupi identitasnya.
Menurut Yana Nurdin (25), "Kayaknya emang udah nargetin disini. Soalnya kan disini emang selalu sepi, apalagi malam hari, toko-toko juga pada tutup."
Yana, mengungkapkan bahwa pada saat kejadian korban disabet dengan menggunakan golok, namun karena korban masih menggunakan helm sehingga sabetannya hanya mengenai bagian atas helm.
"Korban lari ke portal sambil minta bantuan. Nah, pelaku juga sempet nyabet pake golok,".
Korban berteriak meminta tolong yang untungnya masih banyak warga sekitar yang mendengar teriakan korban. Warga sempat mengejar kawanan begal namun sayang mereka langsung melarikan diri dengan membawa motor korban.
Teror begal yang terjadi bukan hanya mengganggu masyarakat daerah Randusari, namun juga mengganggu masyarakat daerah lainnya.
Salah satunya adalah daerah Jalan Terusan Jakarta, Terminal Antapi, Antapani Tengah, Kota Bandung.
Menurut penurutan warga setempat yang berjualan di sekitar jalan bernama Yusril (54), akibat adanya teror begal yang terjadi membuat ketegangan dalam berjualan menjadi meningkat. Walaupun jalanan dinilai ramai dan banyak penerangan namun tetap menakutkan.
"Biasanya mau jualan sampe jam berapa juga ngga takut, tapi sekarang jadi takut. Beberapa hari juga saya jualannnya cuma sampe magrib doang," kata Yursil disekitar lokasi berjualan, Jumat (08/12/2023).
Yusril mengungkapkan, setelah mengetahui adanya berita pembegalan, pada malam berikutnya di sekitar tempatnya berjualan sempat ada beberapa remaja bonceng 3 menggunakan motor sembari membawa senjata tajam. Saat itu, Yusril tidak bisa melihat bagian kepala maupun wajah karena mereka menggunakan penutup kepala hitam. Mereka berkendara secara ugal-ugalan tak tentu arah seakan aksinya sudah biasa dilakukan.
Sempat ada beberapa pengguna jalan yang memilih untuk memberhentikan kendaraan dan menunggu kawanan pembawa senjata tajam tersebut menjauh. Banyak pula yang berteriak memaki-maki karena merasa terganggu dengan aksi yang dilakukannya.
"Saya lagi beresin dagangan, tiba-tiba ada orang bonceng 3 bawa-bawa senjata gitu, nggatau senjata apa. Tapi saya nggabisa liat mukanya, soalnya pake kupluk item," tuturnya.
"Bawa motornya ugal-ugalan, itu juga ada yang marah-marah soalnya hampir kena senjata yang dibawa pelaku,".
Menurut Yusril (54), awalnya masyarakat setempat ingin melaporkan aksi yang telah meresahkan warga sekitar. Namun, akibat tidak cukupnya bukti membuat sebagian masyarakat kurang yakin bahwa pelaku akan cepat tertangkap.
"Tadinya saya sama beberapa orang mau lapor polisi, tapi ngga ada bukti. Ngga kepikiran nge video juga soalnya saya sama orang sekitar takut karena mereka bawa senjata tajam,".
Sampai saat ini, Yusril masih merasa ketakutan jika berjualan sampai tengah malam. Walau terkadang masih banyak toko-toko yang buka, tidak menutup kemungkinan kawanan begal akan menjadikan tempatnya sebagai sasaran empuk untuk melancarkan aksi jahatnya.
Saat ini laporan pembegalan di Jalan Randusari Raya, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung sudah diterima oleh Kapolsek Antapani. Namun, sudah berjalan hampir satu bulan belum juga ada laporan terbaru apakah pelaku pembegalan telah ditangkap atau masih dalam kejaran pihak kepolisian. Hal ini tentu saja masih meresahkan bagi warga sekitar, terlebih para pelaku belum tertangkap, bisa saja kawanan begal tersebut beraksi di tempat lain akibat tidak adanya tindakan serius dari aparatur kepolisian.
Masyarakat sekitar Antapani meminta pihak kepolisian harus bertindak jauh lebih tegas dalam menangi kasus ini. Karen jika tidak ditindak lanjuti maka akan semakin banyak memakan korban. Apalagi, saat ini akan mulai masuk libur natal dan tahun baru yang dipastikan bahwa jalanan akan ramai oleh pengguna jalan.Â
Kondisi yang terjadi bisa saja dimanfaatkan oleh kawanan begal untuk kembali menjalankan aksinya. Mengingat banyak masyarakat yang memilih mengunjungi daerah perkotaan untuk mengisi kosongnya waktu libur akhir pekan dan membuat jalanan kecil menjadi sepi pengendara. Warga sekitar dihimbau untuk terus waspada dalam beraktivitas dimalam hari, apa lagi jika melewati jalanan yang dinilai cukup sedikit kendaraan yang melintas.
Selain itu, masyarakat meminta perhatian lebih kepada pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan penerangan di setiap jalan, hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya aksi pembegalan. Sepertinya yang diketahui, banyak jalanan di kota Bandung yang tidak mendapatkan penerangan yang cukup, mengakibatkan menjadi sasaran empuk bagi kawanan begal.
Masyarakat juga menghimbau bahwa pemerintah harus lebih memperbanyak CCTV jalan untuk menunjang kenyamanan dalam berkendara. Pemerintah setempat tidak bisa terus memanfaatkan CCTV toko sekitar jalan, karena belum tentu fasilitas yang ada berfungsi dengan baik.
Pihak kepolisian harus terus melakukan pemantauan bukan hanya pada area sekitar bekas pembegalan, namun juga pada area lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberi kenyamanan bagi seluruh masyarakat kota Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H