Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Minimalis di Tahun 2025 dengan "No Buy Challenge"

2 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:25 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang rupiah. (Sumber: PEXELS/AHSANJAYA via kompas.com) 

Untuk mengikuti tren No Buy Challenge 2025 tidak hanya sekadar ikut-ikutan saja. Mencoba ikut tren ini tanpa dilandasi niat dan kesungguhan hati. Hasil yang maksimal tergantung pada perencanaan dan proses implementasinya. Maka dari itu, perlu persiapan yang matang untuk mngikuti tren No Buy Challenge 2025.

Ilustrasi menabung. (Sumber: pexels.com via kompas.com) 
Ilustrasi menabung. (Sumber: pexels.com via kompas.com) 

Pertama, niatkan dalam hati bahwa tren No Buy Challenge menjadi prinsip hidup yang baru. Pikirkan dengan matang segala pertimbangan yang menjadi dasar mengikuti tren No Buy Challenge. Dengan kesungguhan hati, penerapannya pun tidak akan dijadikan sebagai beban. Jauh lebih enjoy dan menikmati hari demi hari dengan prinsip yang baru.

Langkah kedua, buat daftar barang yang wajib dihindari untuk dibeli. Misalnya menerapkan menggunakan satu barang dengan kegunaan yang beragam atau membatasi hanya memiliki satu jenis barang saja. 

Biasanya, terbiasa memiliki skincare dan make-up yang sangat banyak dari berbagai merek. Padahal kegunannya sama saja. Kebiasaan ini dirubah dengan prinsip menghabiskan yang ada sehingga tidak perlu memberi barang dengan kegunaan yang sama. Jika belum habis, tidak perlu beli dengan merek yang berbeda. Selama masih bisa digunakan, maka berdayakan yang ada saja.

Prinsip ini bisa diterapkan pada jenis barang lainnya. Mulai dari barang-barang yang digunakan sehari-hari. Seperti gadget, transportasi, fashion, dan printilan kecil lainnya.

Apabila terjadi kerusakan barang, pertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli yang baru. Mencoba untuk mencari alternatif lain. Seperti meminjam kepada teman, memperbaiki barang yang rusak, membuat sendiri, atau bahkan membeli barang bekas yang masih layak. Alternatif-alternatif ini bisa dipertimbangkan jika dirasa lebih hemat dibandingkan membeli barang baru.

Terakhir, yang tidak kalah penting adalah mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar. Buat orang-orang sekitar mengerti tentang prinsip baru yang sedang dicoba. Berikan pemahaman sehingga mereka mudah memaklumi dan menerima perubahan yang ada.

Ilustrasi menghemat uang. (Sumber: Freepik via kompas.com) 
Ilustrasi menghemat uang. (Sumber: Freepik via kompas.com) 

Memang terdengar sulit untuk bisa mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Terlebih jika mereka adalah orang-orang yang memiliki pengaruh dan memberikan dampak besar terhadap kehidupan kita. Untuk itu, mari libatkan orang-orang sekitar untuk secara bersama-sama memecahkan tantangan ini. Tidak perlu dengan paksaan. Cukup dengan penjelasan singkat di waktu yang santai, dibarengi dengan gambaran diri yang jauh lebih bahagia dan tenang selama menjalani tantangan ini.

Bagaimana? Tertarik mengikuti tren No Buy Challenge? Tidak ada salahnya mengikuti tren. Selama tren itu baik dan mendatangkan kebaikan, tidak ada salahnya untuk dicoba. Selamat mencoba untuk menaklukkan tren No Buy Challenge 2025!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun