Dara dan Noah mencari bantuan di dalam hutan. Sampai akhirnya mereka menemuka sebuah ponsel di dalam hutan. Ponselnya pun masih beroperasi seperti biasa. Dalam keadaan normal.
Sedangkan Pandu, Niki, dan Lathi tetap berada di pesisir pantai untuk mencari signal. Adegan mulai mencekam ketika Pandu melihat seorang anak yang masuk ke dalam hutan. Niat ingin menolong anak itu, Pandu malah masuk ke dalam hutan seorang diri.
Teror pun mulai muncul. Keadaan semakin mencekam. Mereka pun sadar bahwa kini mereka terjebak di sebuah pulau yang berhantu.
Pulau itu dihuni oleh sosok hantu yang disebut hantu mangap. Ternyata, hantu mangap memiliki latar belakang yang tragis.Â
Menonton film Pulau Hantu dengan versi terbaru ini begitu mudah untuk dinikmati sampai akhir. Alur cerita mengalir jelas. Penonton tidak hanya sekadar disuguhi horor dan teror saja, tetapi juga menyinggung sisi emosional. Membuat penonton hanyut ke dalam cerita.Â
Secara visual, film ini begitu memanjakan mata. Tidak hanya latar tempat yang mendukung, pengambilan gambar pun begitu diperhatikan secara rinci. Menambah kualitas visual yang semakin memukau.Â
Yang paling menarik perhatian adalah peran Amanda Green sebagai hantu mangap. Aktris pendatang baru ini menunjukkan kualitas aktingnya yang baik di debut filmnya. Terlihat menjanjikan untuk menghiasi film-film Indonesia lainnya. Berharap tidak hanya terfokus pada film horor saja.
Peran Amanda Green bukan hanya sebagai hantu saja, tetapi ternyata hantu mangap ini memang menjadi fokus utama. Tentang seseorang yang yang menyimpan trauma begitu dalam.Â
Tidak hanya fokus pada hantu mangap, film ini juga menitik beratkan pada latar belakang tokoh utama, yaitu hubungan Dara dengan Ibunya.
Hantu mangap dan Dara menjadi gambaran seseorang yang harus mendapatkan penanganan untuk kesehatan mentalnya. Film ini mencoba mengedukasi terkait pentingnya kesehatan mental. Termasuk dampak dari kondisi mental yang tidak sehat beserta faktor-faktor yang mendukung itu semua terjadi.