Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Sulit Diatur? Coba Terapkan Hypnoparenting!

2 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang tak mau menurut. (Sumber: Pexels/ Karolina Grabowska via kompas.com) 

Selanjutnya adalah tahapan induction. Tahapan ini dimulai ketika anak terlihat rileks, nyaman, tenang, santai, puas, segar, dan bahagia. Pada kondisi ini, orang tua bisa mulai memberikan kalimat atau nasihat positif. Otak anak akan lebih mudah untuk menerimanya ketika berada dalam tahapan induction. 

Setelah memberikan kalimat atau nasihat positif, tahapan selanjutnya adalah tahapan sugesti. Tahapan ini dimulai ketika anak sudah merasa rileks. Orang tua dapat memanfaatkan keadaan ini untuk memasukan sugesti golden moment. Sampaikan nilai baik apa yang ingin ditanamkan oleh anak. Namun jangan sampai menggunakan kalimat-kalimat yang membuat anak merasa dilarang. Seperti menggunakan kata jangan atau tidak boleh. 

Tahapan terakhir adalah post-hypnotic suggestion. Tahapan ini sebagai penutup ketika anak sudah merasa tersugesti dengan kalimat, nasihat, dan sugesti dari orang tuanya. Sebagai penutup, berikan ucapan harapan sebagai orang tua kepada anak. Tujuannya adalah untuk mengunci sugesti tersebut agar tertanam selamanya kepada anak.

Ilustrasi ayah dan anak. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi ayah dan anak. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Perlu diingat bahwa hasil dari hypnoparenting tidak langsung ampuh seketika. Tidak seperti makan cabai yang langsung terasa pedas. 

Hypnoparenting bukanlah proses yang instan. Kuncinya adalah konsistensi dalam menerapkan teknik hypnoparenting kepada anak. Dibarengi pula dengan kesabaran sebagai orang tua. 

Pastikan anak dalam keadaan siap menerima sugesti. Lihat moodnya, apakah sedang baik atau tidak. Jangan sampai memberikan sugesti ketika mood anak sedang buruk atau sedang dalam keadaan capek. Bukan nilai-nilai baik yang tertanam, alam sadarnya akan menolak karena ia sudah kelelahan dan menolak langsung sugesti itu.

Sebenarnya dalam memberikan sugesti kepada anak dapat dilakukan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Ketika anak merasa nyaman dengan kondisi dan aktivitasnya. Misalnya saat anak bermain, menggambar, menjelang tidur, menjelang makan, menggendong anak, membacakan dongeng sebelum tidur, atau ketika berdoa setelah melaksanakan ibadah. 

Tentunya orang tua jauh lebih paham momentum yang tepat untuk menyampaikan kalimat-kalimat positif. Momentum apa yang membuat anak merasa nyaman, senang, dan tanpa beban menjalaninya.

Ilustrasi orangtua menerapkan hypnoparenting. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 
Ilustrasi orangtua menerapkan hypnoparenting. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 

Keberhasilan dari hypnoparenting juga didukung oleh lingkungan anak yang mendukung. Sugesti akan diterima baik jika lingkungannya memberikan contoh yang serupa. Mulai dari anggota keluarga di rumah, guru di sekolah, dan teman bermainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun