Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

FOMO Boneka Labubu Picu Impulsive dan Compulsive Buying

20 September 2024   07:00 Diperbarui: 20 September 2024   07:03 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lisa Blackpink mengunggah boneka Labubu di akun Instagramnya. (Sumber: Instagram/lalalalisa_m via rri.co.id) 

Agar mendapatkan validasi dari lingkungan sekitar, tak mau ketinggalan untuk memiliki boneka Labubu dengan berbagai versi yang sedang trend saat itu.

Sebenarnya tidak akan menjadi masalah membeli barang atau sesuatu jika memang keadaan keuangan yang stabil. Memiliki dana lebih untuk foya-foya, termasuk membeli barang hanya demi mengikuti trend. Memenuhi hasrat akan pengakuan dari orang banyak atau takut tertinggal dari orang lain.

Permasalahannya adalah kesulitan keuangan yang semakin diperparah dengan pemenuhan barang yang tidak semestinya dibeli. Implusive buying dan compulsive buying yang memperparah keadaan keuangan seseorang.

Bukannya menyelesaikan masalah, justru malah mengundang masalah baru. Tak jarang malah menimbulkan penyesalan ketika trend berakhir. Alhasil, yang didapatkan hanya kepuasan semu yang berlaku saat itu saja. Tidak berlangsung lama.

Sebelum terjebak pada implusive ataupun compulsive buying, kaum mendang mending alangkah lebih bijaknya untuk mempertimbangkan banyak faktor sebelum ikut membeli boneka Labubu. Cermati lagi alasan membeli boneka Labubu. 

Apakah memang tertarik atau suka dengan karakter Labubu? Misalnya memang suka dengan cerita The Monster. 

Apakah hanya sekadar ikut-ikutan trend saja? Ingin mendapatkan validasi dari banyak pihak agar dianggap keren dan tidak ketinggalan zaman. 

Labubu Ria Ricis. (Sumber: YouTube Ria Ricis)
Labubu Ria Ricis. (Sumber: YouTube Ria Ricis)

Percayalah bahwa sebuah trend akan selalu berubah-rubah. Tidak akan ada akhirnya jika terus menerus memenuhi keinginan untuk mengikuti trend. Hari ini trend tentang A, besok bisa saja berubah menjad B. Tidak mudah untuk diprediksi. Tidak akan ada yang tahu seperti apa ke depannya.

Mengikuti trend secara terus menerus memang memberikan kesenangan bahkan kepuasan. Namun perasaan itu hanya sesaat saja. Sebuah kebahagiaan yang semu yang bisa saja berakhir sebuah penyesalan karena malah menimbulkan masalah baru terkait keuangan di masa depan.

Untuk itu, sudah sebaiknya kita dengan cermat dan bijak dalam memutuskan sebuah pembelian. Dengan begitu, kita tidak asal dalam mengambil keputusan. Termasuk cepat dalam memutuskan sebuah pembelian sesuatu. Bisa dipertimbangkan dampak apa yang didapatkan dari barang itu. Mulai dari manfaat dan kegunaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun