Orang-orang yang tersisa begitu ketakutan saat mereka tersadar bahwa kematian kedua temannya berkaitan dengan ramalan kartu tarot. Mereka pun berupaya untuk menghentikan takdir kematian yang mengancam mereka kapan saja.
Mereka tak tahu harus meminta bantuan siapa. Ada yang menyarankan untuk melapor ke orangtua masing-masaing, ada pula yang berinisiatif untuk meminta perlindungan polisi. Namun akhirnya mereka meminta bantuan lewat internet.Â
Saat berselancar tentang kasus yang serupa di internet, mereka menemukan sebuah kasus yang hampir sama. Beruntungnya ada alamat pemilik blog yang tertera di sana. Bergegas mereka ke sana.
Alamat itu mengantarkan mereka menuju kediaman Alma Astryn. Alma adalah seorang peramal dan pakar kartu tarot yang pernah menggunakan kartu tarot yang serupa seperti mereka. Alma juga turut menyaksikan kisah sedih yang menimpa teman-temannya satu per satu. Hanya dia yang tersisa dan berhasil selamat dari kutukan ramalan kartu tarot itu.
Dari cerita Alma, mereka akhirnya tahu sejarah kartu tarot itu berasal. Untuk menghentikan kutukan ini, mereka harus melenyapkan kartu tarot sebelum ramalan buruk benar-benar terjadi. Mereka harus kembali ke rumah besar itu dan segera membakar kartu tarotnya.
Cerita film Tarot dikemas dengan menarik. Berbekal tentang ramalan kartu tarot yang menjadi kenyataan, itu saja sudah membuat penonton penasaran. Apalagi bagi sebagian orang yang percaya dengan kartu tarot. Seperti sebuah pengingat untuk tidak main-main dengan sebuah ramalan. Banyak yang menggunakan kartu tarot hanya untuk iseng semata. Meminta untuk dibaca masa depannya. Sesudah itu menganggap angin lalu.
Tidak hanya sekadar ramalan kartu tarot, film ini menghadrikan kengerian lewat konsep kutukan. Siapa sangka kartu tarot yang digunakan malah menjerumuskan diri ke dalam sebuah kutukan yang mengancam nyawa.Â
Ketegangan-ketegangan mulai bermunculan sejak satu per satu diantara para tokoh mati karena kutukan itu. Apalagi kematiannya sama persis dengan hasil kartu tarot untuknya. Kengerian semakin menjadi karena muncul sosok mengerikan yang merasuki kartu tarot itu. Wujud sosok yang mengantui mereka sama persis seperti gambar kartu tarot mereka.
Adegan kematian juga bisa dibilang cukup sadis. Namun tidak sebrutal film horor serupa yang berdarah-darah berlebihan dengan organ tubuh yang berceceran. Film ini mengemas adegan sadis dengan porsi pas. Tidak membuat ngilu, tapi membuat penonton menutup mata karena tak mau melihat adegan sadis itu.Â