Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Laura", Pembuktian Perempuan Kuat dan Pejuang Sejati

13 September 2024   16:00 Diperbarui: 13 September 2024   16:02 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Perjuangan Laura tidak hanya sampai disitu. Ia berjuang untuk sembuh dengan rutin melakukan terapi. Bahkan saat di rumahnya sendiri. Laura juga tetap aktif di media sosial. Menerima endorse sembari jualan produk serum bulu mata milkinya. Tak lupa untuk berjuang mencari keadilan. Laura dan keluarga dibantu oleh kuasa hukum melaporkan Jojo ke kepolisian. Sidang demi sidang Laura lewati untuk keadilan dirinya dan keluarga.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Bagi yang mengikuti kisah Laura lalu menonton filmnya, keduanya hampir sama. Hampir sembilan puluh persen sama dengan kisah Laura yang ramai diperbincangkan dulu. Sisanya hanya bumbu tambahan untuk membuat cerita dalam film semakin tegas dan hidup.

Tiga tokoh utama yang patut untuk diapresiasi adalah yang memerankan tokoh Laura, Mamah Amel, dan Iren. Ketiganya seolah menunjukkan bahwa perempuan adalah makhluk kuat dan tahan banting. Benar-benar menakjubkan!

Amanda Rawles yang berperan sebagai Laura dibuat sangat mirip seperti Laura. Gaya bicaranya benar-benar mirip dengan Laura. Sampai kalimat-kalimat yang sering dilontarkan oleh Laura pun dibawakan Amanda tanpa canggung. Apalagi gaya pakaian Amanda yang dibuat sama dengan Laura. Tapi entah mengapa, di beberapa adegan, muka Amanda sangat persis menyerupai Laura. Mereka seperti menjadi anak kembar. Seperti benar-benar menonton Laura dalam film. 

Padahal kalau secara fisik, Laura dan Amanda sangat berbeda. Hanya sama karena mereka blasteran semata. Laura lebih putih dibandingkan Amanda. Laura juga lebih chubby pipinya dibandingkan Amanda. Saya sangat tercengang di beberapa adegan karena Amanda seperi benar-benar kerasukan sosok Laura. 

Carrisa Perusset yang berperan sebagai Iren dan Unique Priscilla Mauretha Hadisoemartho sebagai mamah Amel (Mamahnya Laura) tampil maksimal. Mereka benar-benar mencerminkan sebagai dua perempuan hebat yang tak gentar memperjuangkan dan membela keluarga. Mereka rela seribu kali lebih capek dari biasanya demi kenyamanan bersama.

Carrisa Perusset berhasil mengekspresikan rasa kesal, sedih, kecewa, prihatin, marah, dan pura-pura kuat. Menggambarkan sosok kakak yang rela berkorban untuk adiknya. Begitu juga Unique Priscilla Mauretha Hadisoemartho menjadi Ibu yang kuat dan bijaksana. Berupaya untuk serba bisa dalam setiap tantangan. Keduanya berhasil mengoyak-ngoyak hati penonton. Emosi yang mereka sampaikan tepat pada hati penonton. Membuat air mata tak bisa dibendung.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Kekurangan film Laura terletak pada tokoh pendukung yang kurang diberi porsi. Mungkin memang hanya ingin menyoroti kisah keluarga Laura saja sehingga beberapa tokoh pendukung dibiarkan begitu saja tanpa penokohan yang kuat. 

Mungkin bagi penonton yang hanya sekadar menonton saja tanpa mengenal Laura sebelumnya, akan merasa film sedih yang biasa saja. Bahkan cenderung menyalahkan kebodohan Laura yang membiarkan laki-laki memanfaatkannya. Atau mungkin ada juga penonton yang menyalahkan orangtua Laura yang membiarkan anaknya bebas pulang jam berapa saja dengan laki-laki asing meskipun itu adalah pacarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun