Berkenalan dengan baik dan penuh hormat. Untuk tahap awal, tidak perlu berlebihan dalam bersikap. Biarkan seadanya dulu dalam menunjukkan sifat aslimu. Cukup bekerja dengan profesional.
Setelah tahu dan mengenal karakter senior, perlahan ambil celah untuk menarik simpatinya. Namun tidak perlu dibuat-buat. Tanamkan bahwa kamu ingin menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan membangun keharmonisan dengan rekan kerja. Termasuk mendapatkan keuntungan karena belajar dari yang lebih senior.Â
Kalaupun ternyata ada senior yang memang membatasi diri dengan junior, tidak perlu diambil pusing. Apalagi sampai dimasukan ke dalam hati. Biarkan. Kembali fokus untuk menaikkan value diri.
Tunjukkan bahwa kamu memang berkompeten dan berkualitas. Tempat kerjamu membutuhkan kinerjamu. Bukan lagi tentang kamu yang membutuhkan gaji dari tempat kerjamu.
Semua yang dijelaskan dalam artikel ini mungkin terdengar klise bagi sebagian orang. Adapun yang menganggap bahwa ini hanya teori yang begitu sulit untuk diaplikasikan. Sebenarnya kuncinya adalah satu. Terletak pada mindset yang tertanam pada diri. Tanamkan bahwa hal-hal positif akan kamu dapatkan di tempat kerja. Termasuk mencerminkan hal-hal baik yang ada pada dirimu.
Terakhir, bersyukurlah jika kamu sudah mendapatkan tempat kerja yang nyaman. Atasan dan rekan kerja yang mendukung. Lingkungan kerja yang mendukung segala proses dirimu dalam meniti karier. Tidak semua orang dapat memanusiakan orang lain sebagaimana ia ingin dimanusikan oleh orang lain. Maka dari itu, bersyukurlah atas kenikmatan itu. Sebuah rezeki yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H