Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dear Fans Halu, Hati-Hati Terjebak Dampak Hubungan Parasosial

4 September 2024   13:00 Diperbarui: 5 September 2024   06:55 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para penggemar menonton konser idola | Sumber: FREEPIK/RAWPIXEL.COM via kompas.com

Merasa memiliki hubungan personal dengan sang idola, membuat penggemarnya merasa memiliki motivasi untuk menjalankan sesuatu. Merasa memiliki support system yang meningkatkan kepercayaan diri. Jelas hal ini berdampak positif bagi penggemar. Apalagi sampai memiliki motivasi untuk mengikuti gaya hidup sang idola yang begitu sehat. Misalnya gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi serta rutin olahraga setiap pagi atau sore hari.

Para penggemar K-pop mengikuti aksi menanam pohon di Hutan Harapan, Jambi, Jumat (9/2/2024) (KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU) 
Para penggemar K-pop mengikuti aksi menanam pohon di Hutan Harapan, Jambi, Jumat (9/2/2024) (KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU) 

Selama memberikan dampak positif, tentu tidak menjadi sebuah masalah. Namun lain halnya jiga seorang penggemar sudah terjebak pada dampak negatif dari parasocial relationship. Seperti berhalusinasi secara berlebihan yang menciptakan sebuah harapan tidak realistis. Saat penggemar sadar bahwa itu semua hanya sebatas halusinasi semata, dampaknya akan lebih dahsyat lagi pada dirinya. Tidak terima dengan kenyataan yang bisa saja merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

Misalnya saja ketika seorang penggemar membandingkan kehidupan idolanya yang bergelimang harta dengan kehidupan dirinya yang penuh keterbatasan. Bukan dijadikan motivasi agar mencapai apa yang diinginkan, justru malah membuat rasa percaya diri luntur begitu saja. Menyalahkan takdir yang ada sampai membenci kehidupan yang sedang dijalani.

Bisa juga berdampak pada kehidupan pribadimu tentang percintaan. Membandingkan pasangan dengan sang idola. Jelas tentu akan banyak perbedaan diantara keduanya. Mengingat mereka bukan orang yang sama. Terlahir dari latar yang berbeda. Penggemar yang terjebak pada parasocial relationship cenderung menuntut pasangan aslinya agar mirip sang idola. Padahal jelas tidak satu orang pun di muka bumi ini yang senang dibandingkan apalagi dipaksa untuk menjadi orang lain hanya demi memenuhi halusinasi seseorang.

Lebih mengkhawatirkan lagi ketika mood seseorang bergantung pada idolanya. Misalnya pada hari itu ada pemberitaan yang tidak menyenangkan tentang sang idola. Membuat penggemarnya kehilangan mood yang menganggu aktivitas sehari-harinya. Atau misalnya ketika game yang terdapat karakter animasi yang diidolakan tiba-tiba tidak bisa dibuka karena sedang dilakukan pembaharuan. Alhasil tidak semangat untuk melakukan aktivitas apapu sampai game tersebut kembali bisa dimainkan dan bisa bertemu dengan karakter animasi yang diidolakan pada game tersebut.

Ilustrasi dampak hubungan parasosial. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi dampak hubungan parasosial. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Jika sudah terjebak pada hubungan parasosial yang sampai menganggu aktivitas sehari-hari, cara yang paling tepat adalah berkonsultasi dengan ahlinya yaitu Psikolog. Namun biasanya sulit untuk membuat seseorang sadar telat terjebak pada dampak hubungan parasosial. Maka dari itu, perlu adanya perhatian dari orang sekitar. 

Ketika melihat orang terdekat melakukan ciri-ciri yang mengarah pada dampak negatis hubungan parasosial, tidak ada salahnya untuk menasehati dan mengarahkan berkonsultasi ke psikolog. Memang terdengar sulit karena takut tersinggung dan tidak terima dengan nasihat yang diberikan. Maka sangat perlu untuk dibarengi dengan pendekatan dari hati ke hati.

Sebenarnya hubungan parasosial adalah hal yang wajar selama tidak berlebihan. Semua orang berhak untuk mengidolakan seseuatu. Tidak ada batasan ataupun aturan yang mengikat. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa hubungan parsosial memberikan dampak positif bagi penggemarnya. Namun segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Termasuk dalam mengidolakan sesuatu. Hubungan parosial juga memberikan dampak negatif yang memungkinkan menganggu aktivitas sehari-hari.

Ilustrasi konsultasi bersama psikolog. (Sumber: kompas.com)
Ilustrasi konsultasi bersama psikolog. (Sumber: kompas.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun