Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dear Fans Halu, Hati-Hati Terjebak Dampak Hubungan Parasosial

4 September 2024   13:00 Diperbarui: 5 September 2024   06:55 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang mengalami hubungan parasosial. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 

Parasocial relationship adalah istilah yang menggambarkan hubungan satu sisi antara penggemar dengan idolanya. Tidak hanya dikhususkan mengidolakan publik figure saja, tetapi bisa juga mengdiolakan karakter tidak nyata. Seperti karakter animasi pada film atau game, dan tokoh fiksi pada sebuah cerita seperti pada novel.

Hubungan parasosial ditandai dengan rasa ikatan emosional secara personal antara penggemar kepada idolanya. Menganggap bahwa sang idola bukan hanya sekadar sosok penghibur semata. Tetapi penggemar menganggap mengenal secara pribadi sang idolanya meski belum pernah bertemu langsung.

Seorang penggemar bisa dianggap mengalami parasocial relationship jika ia sudah merasa memiliki ikatan emosional bahkan merasa mengenal idolanya secara personal.

Tanda-tanda seorang penggemar sudah berada pada kondisi hubungan parasosial pada idolanya, dapat dilihat dari tingkat penasaran tentang sang idola. Bertanya-tanya setiap waktu tentang apa yang sedang dilakukan oleh sang idola adalah salah satu ciri yang paling mudah untuk mendeteksi parasocial relationship.

Alhasil, penggemar akan mencari tahu. Stalking semua media sosialnya beserta orang-orang terdekat sang idola. Jika mendapatkan informasi, bisa saja menyusul ke tempat sang idola berada. Tujuannya tetap sama, ingin mengetahui secara pasti apa yang sedang dilakukan, dipikirkan, atau bahkan dirasakan oleh sang idola saat itu juga.

Penggemar juga tidak mau sampai ketinggalan informasi sedikiput yang berkaitan dengan idolanya. Menyalakan notifikasi media sosial idola agar tidak ketinggalan sedetik pun. Melihat secara berulang apa yang di posting pada media sosial sang idola.

Rasanya seperti memiliki pasangan yang harus selalu ada 24 jam penuh. Tanpa terkecuali. Merasa memiliki hubungan spesial yang romantis dengan idola karena terbiasa berdekatan lewat media sosial. Ketika idola tidak menampakkan kehidupannya di media sosial, rasanya begitu hampa dan akan galau seharian. Sampai mendapatkan kabar terbaru dari sang idola.

Ilustrasi seseorang yang mengalami hubungan parasosial. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 
Ilustrasi seseorang yang mengalami hubungan parasosial. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 

Sampai pada titik membayangkan dapat menjalin hubungan special dengan sang idola. Berlibur bersama, dinner romantis di tempat mewah, sampai memiliki anak dengan sang idola. Duh, apa gak terlalu berlebihan?

Bagi seseorang yang tidak pernah mengidolakan sesuatu atau hanya mengidolakan tanpa melakukan ciri-ciri di atas, pasti akan beranggapan terlalu lebay dalam mengidolakan seseuatu. Apalagi sampai berhalusinasi dan ikut campur dengan urusan pribadi sang idola. Namun faktanya, banyak pakar yang menyebutkan bahwa parasocial relationship bisa memberikan dampak positif.

Misalnya membuat penggemar membangun relasi lebih luas karena aktif dalam kegiatan berkumpul bersama para penggemar lainnya. Apalagi kini sudah sangat sering sekelompok fans melakukan kegiatan positif mengatasnamakan idolanya. Seperti menggalang donasi sampai melakukan kegiatan sosial lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun