Lagi-lagi film horor komedi kembali hadir di bioskop. Siap menyuguhkan cerita horor yang dibalut dengan komedi. Nampaknya genre ini memang banyak peminatnya di tahun 2024. Setelah film terdahulunya berhasil, mulai dari Agak Laen, lalu disusul film Sekawan Limo.
Kesuksesan film Sekawan Limo, membuat rumah produksi Starvision kembali menggarap film dengan genre yang sama. Bahkan film terbarunya pun menggunakan bahasa jawa seperti film Sekawan Limo.Â
Film Rumah Dinas Bapak rilis pada 08 Agustus 2024. Sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia. Meski kini ada film sejenis yang menyaingi, tetapi film Rumah Dinas Bapak masih mendapatkan studio dan jadwal yang banyak. Terlebih, banyak yang memberi review film ini cukup baik. Termasuk saya yang dibuat penasaran setelah menemukan video review film Rumah Dinas Bapak di media sosial Tiktok.
Dodit Mulyanto, seorang komika Indonesia yang sudah mengundang tawa meski materi stand up-nya belum ia sampaikan. Seperti memiliki magis yang dapat mengundang tawa penonton dengan mudah. Tahun 2020 silam, ia pernah membagikan sebuah thread di Twitter pribadinya yang kini menjadi media sosial X. Threadnya viral sampai menyentuh total 44 ribu retweet.
Bermula dari thread itulah, film Rumah Dinas Bapak lahir. Kisah nyata dari Dodit yang dibuat menjadi film Rumah Dinas Bapak. Tentang Dodit yang pernah ikut tinggal di rumah dinas ayahnya yang saat itu berprofesi sebagai polisi hutan.
Dodit Mulyanto turut membintangi film Rumah Dinas Bapak. Ditemani para aktor lainnya, seperti Yasamin Jasem, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Octavianus Fransiskus, Elang El Gibran, dan masih banyak lagi.Â
Kisah ini dimulai ketika Dodit masih kecil yang diperankan oleh Octavianus Fransiskus. Dodit dan keluarganya terpaksa pindah ke sebuah rumah dinas di desa terpencil. Hal itu dilatarbelakangi karena sang kepala keluarga yang ditugaskan untuk menjaga hutan di sana.Â
Mereka tinggal di sebuah rumah dinas yang terletak di tengah hutan jati. Terdiri dari Dodit, Ayah yang diperankan langsung oleh Dodit Mulyanto, Ibunya yang diperankan oleh Putri Ayudya, Mbak Lis kakak perempuannya yang sedang hamil diperankan oleh Yasmin Jasem, dan kakak iparnya atau suami dari kakaknya bernama Mas Dewo yang diperankan oleh Elang El Gibran.
Setelah menempati rumah dinas itu, Dodit dan keluarga merasakan banyak kejanggalan yang terus berulang setiap malam jumat kliwon. Hal-hal mistis mereka rasakan. Rumah dinas itu ternyata peninggalan Belanda dan ada hantu perempuan yang menghuni rumah itu. Konon di dekat rumah itu adalah penjara yang digunakan menghukum blandong. Blandong adalah pengolah hutan jati.
Keanehan biasa sampai luar biasa mereka alami. Mulai dari pintu yang terbuka sendiri sampai salah satu dari mereka hilang begitu saja. Keadaan pun berubah semakin mencekam.
Mulanya, saya mengira film Rumah Dinas Bapak akan sama seperti film horor komedi pendahulunya. Yang didominasi dengan komedi daipada horor. Bahkan bisa terbilang sama sekali tidak menakutkan.
Namun ternyata film Rumah Dinas Bapak lebih menonjolkan unsur horor daripada komedi. Komedi hanya sebagai pelengkap saja dalam cerita film ini. Nuansa horor begitu intens dan nyaris bikin senam jantung. Meski sesekali dipecahkan dengan cetelukan tipis yang mengundang tawa.
Terutama pada memasuki bagian klimaks, rasanya seperti full menonton film horor. Begitu menegangkan sampai lupa bahwa ini adalah film horor komedi.Â
Film ini sangat direkomendasikan bagi penonton yang suka dengan genre horor tetapi masih ingin menikmati unsur komedi. Khususnya bagi penonton yang selama ini kurang puas dengan film genre horor komedi karena horornya yang kurang gereget. Komedi dalam Rumah Dinas Bapak menjadikan film ini begitu ringan untuk dinikmati.
Nuansa horor begitu terasa berkat visual yang ditampilkan. Bayangkan saja sebuah rumah peninggalan Belanda yang berdiri di tengah-tengah hutan. Membayangkannya saja sudah seram, apalagi dijadikan dalam bentuk visual yang menjadi latar tempat utama pada film ini.
Meski elemen horor lebih dominan, bukan berarti sama seperti film horor yang murni hanya mengangkat genre horor. Elemen horornya masih terbilang ringan dan dapat dinikmati sampai akhir.Â
Komedi yang dibawakan oleh komika Fajar Nugra dan Sadana paling menarik perhatian penonton. Duet maut dari komika ini terbilang sukses sebagap anak buah dari Bapak Dodit. Fajar berperan sebagai Kasno. Sedangkan Sadana berperan sebagai Sugeng. Sugeng adalah polisi hutan lama, sedangkan Kasno adalah polisi hutan baru. Latar inilah yang membuat Sugeng kerap mengerjai Kasno sebagai anak baru.Â
So far, film Rumah Dinas Bapak dapat dinikmati dengan nyaman sampai akhir. Meski kurangnya ketika beberapa nuansa horor ataupun pancingan komedi yang tidak tersampaika dengan baik. Namun film Rumah Dinas Bapak dapat menjadi opsi lain ketika penonton bosan menonton film horor komedi yang hanya fokus pada komedinya saja. Membuat terasa hambar bahkan nyaris tak ada unsur horornya. Maka dari itu, film Rumah Dinas Bapak bisa menjadi pilihan utama saat ini saat kamu ke bioskop dan ingin menonton film horor yang ringan dan terdapat komedi sebagai pelengkap cerita. Selamat menyaksikan di bioskop!
