Sepuluh persennya terdapat perbedaan. Baik itu adegan tambahan ataupun adegan yang dihilangkan. Misalnya dalam versi Thailand, salah satu dari teman Mak mengambil cincin yang tersemat pada tengkorak istrinya.
Namun dalam versi film Indonesia, tidak ada satu pun yang mengambil cincin itu. Sehingga mereka hanya menuduh Sari dan Makmur sebagai hantu.Â
Ada unsur tambahan yang disesuaikan dengan budaya lokal Indonesia. Seperti penampilan dukun yang membantu mengusir hantu Sari. Sedangkan dalam versi Thailand, orang pintarnya berpenampilan seperti tokoh agama Hindu atau Budha.
Tentunya perbedaan tidak hanya itu saja. Ada perbedaan lain yang tidak mungkin saya bocorkan pada artikel ini. Sisanya, kamu bisa mencari jawabannya langsung setelah menonton film Kang Mak from Pee Mak secara langsung di bioskop.
Saya sara tidak sepatutnya untuk dibandingkan mana yang lebih bagus antara film aslinya dengan film remake-nya. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Film Pee Mak versi thailand yang menjadi pelopor tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Komedinya bagus meski ada beberapa unsur yang tidak masuk akal layaknya film horor komedi khas Thailand.
Sedangkan versi Indonesia, sudah disesuaikan dengan selera orang Indonesia dan budaya lokal sehingga jauh lebih masuk akal. Namun film Kang Mak from Pee Mak lebih terkesan ada unsur horornya dibandingkan versi Thailand. Mungkin karena saya asli orang Indonesia dan filmnya pun menggunakan hal-hal berbau horor yang dipercaya oleh orang Indonesia.
Meski begitu, film Kang Mak from Pee Mak membuat seisi bioskop tertawa hebat. Baru saja 10 menit film diputar, sudah mengocok perut para penonton. Khususnya Indra Jegel yang diduetkan dengan Rigen.
Keduanya tampil menjadi senter humor paling keren dan epic! Indra Jegel dengan tingkahnya yang konyol, dipadukan dengan karakter Rigen yang sangat menyebalkan dalam film itu. Keduanya kompak mengadu chemistry yang berhasil menarik perhatian penonton.
Tentunya dipasangkannya Vino G Bastian dengan Marsha Timothy tidak perlu diragukan lagi. Keduanya secara nyata menjadi sepasang suami istri yang sah dan selalu terlihat harmonis.