Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Terkesan Sederhana, Pelukan Orangtua Mendukung Tumbuh Kembang Anak

8 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   09:23 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelukan adalah bahasa cinta terkuat. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Padahal banyak sekali dampak yang diberikan dari hal sederhana seperti berpelukan. Mulai dari sebagai bentuk menunjukkan kasih sayang, mendukung tumbuh kembang anak, memberikan rasa aman dan percaya kepada anak, serta untuk kesehatan emosional sang buah hati.

Perlu diingat bahwa pelukan itu tidak mengenal usia. Manfaatnya begitu terasa sehingga tidak ada salahnya untuk dilakukan sejak anak lahir sampai ia beranjak dewasa. 

Biasakan memberikan pelukan kepada anak untuk hal-hal sederhana yang terjadi pada aktivitas sehari-hari bahkan saat anak mencapai sesuatu. Misalnya saat menjelang tidur. Tak lupa saat anak meraih keberhasilan seperti menjadi juara kelas.

Pelukan adalah bahasa cinta terkuat. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Pelukan adalah bahasa cinta terkuat. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Bukan berarti orangtua dapat memeluk anaknya sesuka hati dengan bebas. Jangan paksa anak ketika ia enggan untuk dipeluk. Misalnya bertanya, seperti "Bolehkan Ibu memberikan pelukan?" atau "Bolehkah Ibu mendapatkan pelukan sebelum kamu berangkat sekolah?". 

Anak berhak untuk menolak ketika ia memang tidak mau mendapatkan pelukan. Orangtua tidak perlu marah atau bahkan membentak. Cukup tanyakan mengapa menolak atau berikan kata-kata positif lainnya yang membuat anak kembali merasakan kedekatan dengan orangtunya.

Terutama ketika anak mulai beranjak dewasa. Hargai privasinya. Khususnya ketika ia bersama teman-temannya atau di tempat umum. Tidak perlu memberikan sentuhan fisik berlebihan ketika akan dihadapan orangtuanya. Mungkin saja akan memberikan rasa malu serta ketidaknyamanan kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun