Dalam menjalankan misinya, Azad tidak sendirian. Ia dibantu oleh enam narapidana wanita yang ditahan di penjara tempat ia bekerja. Aksi mereka terbilang seperti teroris, yaitu menyandra masyarakat umut di tempat umum yang ramai. Namun maksud mereka adalah mulia. Mereka hanya melakukan gertakan saja. Sama sekali tidak melukai masyarakat umum.
Misalnya saja ketika mereka beraksi di Mumbai Metro. Meminta tebusan kepada Menteri Pertanian dengan jaminan para penumpang dan putri sang Menteri. Uang tebusan itu mereka berikan kepada petani miskin di India yang terlilit pinjaman. Pinjaman tersebut hanyalah akal-akalan para petinggi untuk meraup uang rakyat. Alhasil, banyak petani yang mati bunuh diri demi lepas dari jeratan utang dan demi mendapatkan uang yang dijanjikan oleh pemerintah.
Azad yang masih bestatus single, dijodohkan dengan janda cantik dan pemberani yang memiliki seorang putri. Sangat sulit bagi Azad untuk meluluhkan wanita tersebut. Ia adalah Narmada dan putrinya yang bernama Suchi. Narmada adalah anggota kepolisian yang selalu ditugaskan untuk melakukan negosiasi saat Azad dan timnya berkasi. Tentunya Narmada tidak mengenal sosok Azad yang sebenarnya karane saat beraksi, Azad menggunakan sebuah topeng.
Suchi sangat menyukai Azad. Berbekal restu dari putrinya, Narmada tak bisa menolak Azad. Mereka pun resmi melangsungkan pernikahan.
Belum sempat merasakan manisnya sebagai pasangan suami istri baru, Narmada mengetahui Azad yang sebenarnya. Tentu ia marah besar meskipun Azad sudah menjelaskan bahwa sebenarnya ingin memberitahu Narmada dan menunggu kesempatan yang tepat untuk berkata jujur.
Narmada mencoba menjebak Azad, tetapi justru ia malah mengetahui maksud Azad yang mulia. Semakin dalam mengenal Azad, semakin ia jatuh hati dengan sosok Azad.
Dalam situasi yang kritis, Vikram Rathore muncul untuk menyelamarkan Azad. Vikram adalah Ayah Azad yang selama ini lupa ingatan.Â
Hubungan Vikram dan Azad pun dijelaskan secara detail. Mulai dari mengapa mereka terpisah, sampai mengapa Azad menghabiskan hidupnya hanya di penjara saja. Dari lahir, Azad tumbuh kembang di penjara. Membuat dirinya menyimpan banyak dendam akan ketidakadilan yang terjadi oleh para petinggi.
Pertama kali menonton aksi Azad dan rekan-rekannya, mengingatkan saya para film Money Heist. Gambarannya hampir serupa. Sekelompok orang memakai topeng dengan jubah yang seragam. Mereka melakukan aksi menyandera orang-orang di sana. Saya pikir jalan ceritanya akan serupa. Namun ternyata, Jawan bukanlah tentang aksi pencurian. Tepatnya meminta tebusan kepada para pejabat untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
