Melihat tabungan yang semakin menipis, membuat Leying terpaksa mencari pekerjaan. Sampai akhirnya ia diterima sebagai pegawai di sebuah restoran yang selalu ramai pengunjung saat malam hari. Perlahan Leying kembali menata hidupnya dan mau bersosialisasi dengan orang baru. Namun ia harus berhadapan dengan bos laki-lakinya yang genit.
Leying berkenalan dengan seorang petinju bernama Hou Kun yang diperankan oleh Lei Jiayin. Hou Kun adalah petinju profesional yang bekerja sebagai pelatih tinju. Setiap pelatih tinju, harus membawa anggota baru. Hou Kun yang kekurangan relasi, dengan terpaksa memanfaatkan kedekatannya dengan Leying. Leying pun mendaftar menjadi anggota baru.
Tujuannya tentu hanya untuk membantu dan agar bisa berdekatan dengan Hou Kun. Perlahan, Leying merasa hidup kembali. Ia kembali mendapatkan semangat hidup di tempat latihan tinju itu. Berlatih dengan Hou Kun sampai turut serta membantu Hou Kun untuk urusan apapun.Â
Tidak disangka ternyata Hou Kun tidak menganggap hubungannya dengan Leying adalah sebuah hubungan spesial meski mereka sudah tinggal bersama. Tanpa sengaja, Leying mendengar percakapan Hou Kun dengan rekan kerjanya yang menanyakan hubungan mereka. Hou Kun berkata bahwa hubungannya dengan Leying hanya sebatas pelatih dengan asisten atau anak didiknya saja.
Sejak saat itu, Leying kembali merasa kecewa dan putus asa dengan kehidupan yang baru saja ia bangun. Namun Leying memutuskan untuk tidak menyerah begitu saja. Ia memiliki tekad untuk menjadi petinju profesional. Leying kini benar-benar berlatih dengan serius. Tanpa sadar, ia sudah kehilangan berat badannya hingga 50 kilogram.
Menariknya dari film ini adalah visual karakter Leying dari berat badan kurus dan gemuk tanpa bantuan efek apapun. Jia Ling yang memerankan tokoh utama, yaitu Leying, benar-benar menaikkan dan menurunkan berat badan untuk projek film ini.
Saat beradegan menjadi Leying versi gemuk, Jia Ling menaikkan berat badannya menjadi 90 hingga 105 kilogram. Sedangkan saat menjadi Leying yang sudah berlatih tinju, Jia Ling kembali menurunkan berat badannya sampai 55 kilogram.
Jia Ling yang menyutradarai sekaligus membintangi film ini sebagai pemeran utama harus berurusan dengan berat badannya untuk menyesuaikan dengan karakternya.
Perjuangan Jia Ling dalam memerankan karakter Leying patut untuk diapresiasi. Ia begitu totalitas. Sama sekali tidak setengah-setengah dalam mendalami karakter yang ia bawakan. Tanpa pemeran pengganti, bantuak efek atau bahkan make up, Jia Ling begitu niat menyesuaikan berat badannya demi mendapatkan visual karakter Leying yang sesusai.
Sesuai dengan genrenya, film YOLO menyuguhkan komedi ringan yang cukup membuat para penontonnya terhibur. Meski dengan selera humor orang Tiongkok, ternyata masih sangat relate dinikmati oleh orang Indonesia. Masih sama saja dengan selera humor orang Indonesia.