Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengantar Jemput Anak ke Sekolah, Tugas Ayah atau Ibu?

22 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 22 Juli 2024   14:42 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, perkara mengasuh anak adalah tugas keduanya, Ayah dan Ibu. Tidak bisa berdiri sendiri dalam mengasuh anak yang masih membutuhkan sosok kedua orangtuanya.

Alangkah lebih bijaksana, keduanya ikut andil dalam perihal mengantar jemput anak. Jika memang ada kesibukan lain, misalnya perkara kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, maka Ayah dan Ibu bisa membagi tugas. Misalnya Ibu mengantar anak ke sekolah. Lalu saat jam pulang, Ayah yang menjemputnya. 

Bagaimanapun pembagian tugasnya, usahakan untuk keduanya saling memahami dan mengerti kondisi keduanya. Tidak hanya tentang keduanya, tetapi juga memprioritaskan anak-anak.

Tidak hanya tentang keterjaminan anak saja, tetapi banyak manfaat dari mengantar jemput anak ke sekolah. Dengan mengantar jemput anak, menunjukkan kasih sayang dan dukungan kepada anak.

Tidak hanya sekadar memberikan fasilitas anak untuk pendidikannya, tetapi orangtua juga turut hadir mendukung secara langsung dengan mengantarnya dan menjemputnya.

Terutama bagi orangtua yang memiliki anak yang begitu perasa. Anak yang lebih sensitif perasaannya, masih membutuhkan bentuk kasih sayang orangtuanya secara langsung. Dibuktikan secara nyata yang dapat ia rasakan. Dengan begitu, tumbuh kembang anak akan lebih baik dan ia pun menjadi semangat di sekolah.

Semangat di sekolah membuat anak dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Berteman sehat dengan sekelilingnya, mau beradaptasi dengan hal-hal baru, menerima perbedaan yang ada, dan tentunya konsentrasi pada saat pembelajaran di sekolah. Tidak menutup kemungkinan anak akan berprestasi di sekolah. Baik itu di bidang akademik, maupun non akademik.

Sebentar saja meluangkan waktu untuk anak ke sekolah, dapat membuat orangtua mengenal lingkungan anak di sekolah. Misalnya menjadi tahu teman terdekatnya di sekolah. Wali kelas dan guru favoritnya. Jajanan favorit di kantin sekolah. Sampai perihal kesukaan anak di sekolah yang tidak pernah diketahui oleh orangtuanya.

Ilustrasi antar anak sekolah. (Sumber: iStock via haibunda.com)
Ilustrasi antar anak sekolah. (Sumber: iStock via haibunda.com)

Banyak kasus yang memperlihatkan perbedaan perilaku anak di sekolah dengan di rumah. Misalnya pada saat di rumah, anak cenderung pendiam dan banyak di rumah saja. Sedangkan saat di sekolah, anak menunjukkan sikap yang periang dan senang memilki banyak teman.

Jangan sampai orangtua tidak mengenali karakter anaknya sendiri. Dengan meluangkan waktu, membuat orangtua lebih mengenal karakter anak termasuk menganalisis dan mengawasi tumbuh kembangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun