Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Manfaatkan Hari Libur dengan Mengajak Si Kecil Bermain di Alam Bebas

3 Juli 2024   18:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   08:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI anak bermain di alam. | Sumber: kiankhoon via Kompas.com

"Libur t'lah tiba. Libur t'lah tiba. Hore! Hore Hore!" Penggalan lirik lagu ini mulai terngiang menemani hari libur anak sekolah. Si kecil yang biasanya bangun pagi untuk bersiap-siap pergi sekolah, kini aktivitasnya terhenti untuk menikmati hari liburnya. Meski tidak terlalu lama, hari libur menjadi momentum yang sangat dinantikan oleh anak-anak.

Anak-anak bisa memanfaatkan waktu libur untuk kegiatan bermain. Mulai dari bermain dengan sanak saudara, menonton film kartun favorit, atau bermain bersama teman komplek. Tidak lagi berkutat dengan pelajaran di sekolah, anak kini bisa bebas menikmati hari liburnya dengan melakukan hal-hal yang ia senangi. Rasanya ingin berlama-lama menikmati hari libur. Tak ingin libur segera usai.

Tidak hanya anak-anak, orangtua juga tentu senang dengan adanya hari libur. Setidaknya bisa rehat dari kesibukan mengantar dan menjemput anak dari kegiatan sekolah. Belum lagi membantu anak mengerjakan tugas dari sekolah yang semakin hari semakin sulit. Setidaknya di hari libur, ada salah satu beban yang bisa dilepaskan meski hanya bersifat sementara saja.

Hari libur bisa dibilang menjadi waktu beristirahat. Memang tidak ada salahnya untuk memutuskan memanfaatkan hari libur dengan beristirahat di rumah saja. Mulai dari membereskan hal-hal di rumah yang bisa dikerjakan, semabari menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

Mengingat waktu libur hanya sebentar saja. Dengan durasi hari libur sekolah sekitar dua minggu lamanya. Begitu singkat jika hanya dihabiskan di rumah saja. Apalagi hanya menonton televisi atau bermain gadget saja. Tidak ada salahnya untuk mengajak anak berlibur di luar rumah.

Mungkin yang terberat dalam mengajak anak liburan adalah perkara budget. Apalagi jika kondisi keuangan keluarga yang belum stabil. Antara pemasukan dan pengeluaran yang begitu tipis sampai tidak ada alokasi dana untuk digunakan berlibur.

Mayoritas orangtua saat ini mengajak anaknya berlibur ke mall atau objek wisata yang sedang viral di media sosial. Mengajak anak ke mall, tentu harus mengeluarkan banyak uang. Mulai dari biaya makan, membeli saldo untuk bermain di zona permainan seperti Time Zone, sampai membeli mainan karena tergiur dengan toko mainan. 

Banyak juga yang memilih mengajak anak berlibur ke objek wisata yang sedang viral di media sosial. Dengan harga tiket masuk yang lumayan mahal karena masih terbilang baru dan dimanfaat oleh pemilik dengan menaikkan harga tiket di hari libur. Belum lagi padatnya pengunjung membuat liburanmu tidak bisa dinikmati dengan nyaman.

Sebenarnya, banyak sekali fasilitas atau tempat berlibur yang tidak perlu mengeluarkan budget banyak loh! Misalnya berlibur ke alam bebas yang hanya membayar tiket masuk saja. Itupun relatif murah karena masih sepi peminat atau pengunjung.

Solusi yang tepat adalah mengajak si kecil ke alam bebas. Selain hemat budget, manfaat yang didapatkan sangat banyak untuk tumbuh kembang anak. 

Mungkin masih ada orangtua yang merasa 'ribet' mengajak anak ke alam bebas. Khawatir anak tidak menyukai alam bebas apalagi sampai jatuh sakit karena bersentuhan langsung dengan alam sampai membuat badannya kotor. 

Hmm, bukankah ada kalimat "Berani kotor itu Baik." Sebuah kalimat yang ditenarkan oleh salah satu produk untuk mengingatkan bahwa bermain di alam bebas yang membuat badan kotor itu mendatangkan banyak manfaat.

Mengajak anak ke alam bebas turut dipraktekkan oleh penulis ternama, Fiersa Besari. Dalam konten di media sosial pribadinya, Fiersa Besari yang berprofesi sebagai musisi dan penulis, memang kerap terlihat memiliki hobi naik gunung. Sejak sebelum menikah, sampai sekarang ia menikah dan memiliki anak. 

Benar kata pepatah kalau jodoh adalah cerminan diri. Fiersa Besari menikah dengan Aqia Nurfadla yang memiliki hobi pergi ke alam bebas juga. Keduanya memiliki hobi yang sama. Dikaruniai putri cantik bernama Kinasih Menyusuri Bumi. Dari namanya saja sudah terlihat bahwa orangtuanya sangat berdekatan dan mencintai alam.

Meski memiliki putri kecil, Fiersa Besari dan istrinya turut mengajak anak berlibur ke alam. Mengenalkan alam sejak dini mereka terapkan dan turut dibagikan kepada pengikutnya di media sosial. Mulai dari berkemah, sampai melihat keindahan danau. Kinasih terlihat antusias sembari berlari di atas hamparan rumput hijau yang indah.

Ilustrasi anak bermain di alam. (Sumber: kiankhoon via kompas.com) 
Ilustrasi anak bermain di alam. (Sumber: kiankhoon via kompas.com) 

Tidak ada salahnya untuk liburan tahun ini sedikit berbeda dari biasanya. Mengajak anak ke alam bebas untuk rehat sejenak dari tontonan televisi ataupun ponsel yang biasanya tak bisa lepas dari pandangan. Mencari pengalihan yang menarik dan menyenangkan sekaligus membawa manfaat baik bagi tumbuh kembang anak.

Mengajak anak ke alam bebas sama dengan mengenalkan kepada anak untuk mencintai alam. Di alam bebas, si kecil akan melihat suasana baru. Bertemu dengan makhluk hidup yang jarang ia temui biasanya. Orangtua dapat secara perlahan memberikan pengenalan dan penjelasan sederhana. Tentunya diiringi dengan arahan untuk mencintai alam, termasuk makhluk hidup yang ada.

Misalnya saja anak melihat belalang saat bermain di alam bebas. Orangtua menjelaskan bahwa belalang termasuk makhluk hidup. Kenalkan mengenai namanya, cara hidupnya, makannya apa, dan hal apapun mengenai hewan termasuk. Termasuk manfaat adanya belalang tersebut untuk alam sehingga perlu dicintai sebagai sesama makhluk hidup.

Selain itu, mengajak anak ke alam bebas membuat anak peka terhadap lingkungannya. Tidak lagi hanya pemandangan rumah, sekolah, dan video YouTube saja, tetapi anak menjadi tahu bahwa dunia ini begitu luas. Rasa penasarannya terbuka. Ia semakin ingin tahu lebih dalam lagi. Mencari tahu apa saja hal-hal yang belum ia ketahui. 

Lambat laun pola pikirnya terbentuk untuk peka terhadap lingkungannya. Termasuk saat si kecil berhadapan dengan sebuah permasalahan yang ada. Dengan mengenal banyak hal, anak memiliki banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Tidak gegabah dari berperilaku saat ia berkehidupan di masyarakat. Ia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

Ilustrasi anak bermain di pantai. (Sumber: Sasiistock via kompas.com) 
Ilustrasi anak bermain di pantai. (Sumber: Sasiistock via kompas.com) 

Terbiasa bermain di alam bebas, membuat anak memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik. Daya tahannya semakin meningkat karena terbiasa dengan kondisi alam yang cenderung berubah-rubah. Anak akan lebih berenergi dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. 

Dikutip dalam kompas.com, sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Environmental Psychology tahun 2010 menemukan bahwa berada di alam meningkatkan semangat, kebahagiaan, dan energi. 

Anak yang sering menghabiskan waktu di alam juga tentu jadi lebih sering bergerak dan berolahraga daripada anak yang lebih sering diam di dalam rumah hanya bermain gadget. Apalagi sudah ada anjuran dari WHO bahwa anak-anak berusia 5 sampai 17 tahun untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama paling tidak satu jam setiap harinya. Fakta juga menyebutkan bahwa pancaran sinar matahari alami membantu anak-anak lebih mudah untuk tidur di malam hari.

Berdekatan dengan alam bebas, membuat si kecil lebih kreatif sekaligus meningkatkan daya imajinasinya. Anak dapat berinteraksi lebih banyak dengan lingkungan sekitarnya selama berada di alam terbuka. Ia akan menggunakan seluruh panca indranya untuk melihat sekeliling. Mulai dari melihat, mendengar, mencium, dan meraba. Anak menjadi berpikir kritis sehingga membuka daya kreativitas dan imajinasinya.

Ilustrasi anak-anak bermain di alam bebas. (Dok. iStock/FatCamera via kompas.com) 
Ilustrasi anak-anak bermain di alam bebas. (Dok. iStock/FatCamera via kompas.com) 

Bagi pemula, perlu diperhatikan banyak hal untuk mengajak anak ke alam bebas. Tidak perlu langsung mengajak anak ke alam bebas dengan aktivitas yang berat seperti hiking. Pilihan liburan ke alam bebas yang memungkinkan dapat diakses bersama si kecil. Misalnya mengajaknya ke kebun bunga atau tepi danau.

Banyak yang harus dipersiapkan sebelum mengajak anak ke alam bebas. Pertama, untuk membuat anak nyaman dan demi keamanan bersama, orangtua dapat melakukan survei terlebih dahulu sebelum mengajak anak ke alam bebas. Dengan begitu, orangtua dapat melihat langsung kondisi lokasi. Mulai dari tempat yang nyaman dan anak untuk bermain, serta peralatan apa saya yang harus disiapkan.

Saat mengajak anak berlibur ke alam bebas, pastikan kondisi anak dalam keadaan prima. Pastikan sebelumnya ia memiliki pola tidur yang sehat dengan jam tidur yang cukup. Hal ini tentu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Jangan lupa untuk membawa peralatan lengkap si kecil. Mulai dari pakaian, makanan, sampai obat-obatan. Meski terlihat ribet karena banyak yang harus dibawa, bukanlah lebih baik berjaga-jaga? Toh semuanya demi kenyamanan si kecil.

Masih ada sisa hari libur yang dapat dimanfaatkan untuk mengajak anak ke alam bebas. Tidak ada terlambat daripada tidak sama sekali. Yuk mulai sekarang dengan perlahan mengajak anak untuk berdekatan dengan alam! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun