Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Stimulasi Literasi Anak Sejak Dini Lewat Interaksi dengan Orangtua

24 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:16 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtuan membacakan cerita untuk anak.(DOK. Tanoto Foundation/GAMA SATRIA via kompas.com) 

Selain itu, kemampuan literasi akan membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan logis dalam menghadapi berbagai situasi. 

Semakin tinggi kemampuan literasi yang dimiliki anak, akan membuat dirinya mengolah informasi yang masuk. Tidak mudah percaya pada satu sumber dan tidak pernah merasa puas dengan satu informasi saja.

Dengan begitu, anak dapat menyimpulkan sebuat situasi yang dialaminya dan memecahkan masalah dengan perimbangan. Tidak gegabah mengambil keputusan.

Sebagai orangtua yang ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, tentu berharap sang anak memiliki kemampuan literasi yang baik. Mengingat kemampuan literasi menjadi dasar tumbuh kembang anak dalam berkehidupan di lingkungannya.

Namun, berharap saja tidak cukup. Perlu kesadaran dan kemauan dari orangtua secara langsung dalam mengupayakan kemampuan literasi itu terasah pada si kecil.

Perlu diingat bahwa peranan orangtua sangat berpengaruh dalam membangun kemampuan literasi anak. Sekalipun anak sudah sekolah, tetap saja anak akan lebih percaya dan nyaman dengan rumahnya sendiri. Rumah yang ia kenal sejak lahir, yaitu orangtuanya.

Maka dari itu, bukan serta merta sudah disekolahkan, orangtua abai dan membiarkan tanggungjawab ini kepada pihak sekolah atau guru. Tetap saja, peranan yang paling dominan dan berpengaruh adalahnya orangtuanya sendiri.

Maka dari itu, untuk melatih kemampuan literasi anak, dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari sekarang! Tidak terlalu sulit, tetapi tidak terlalu mudah juga. Mengingat emosi anak-anak masih belum stabil dan cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang singkat.

Yang paling dasar dan menjadi utama adalah interaksi antara orangtua dan anak. Interaksi yang terjalin antara orangtua dan anak menjadi pelajaran pertama yang paling berarti bagi si kecil dalam membangun pondasi literasinya.

Ajak anak untuk berbincang tentang apapun yang ada di sekitarnya. Kenalkan anak pada sesuatu yang baru pada setiap harinya. Mulai dari hewan, benda, transportasi, bangungan, alam, dan lain-lain. Tidak hanya sekadar mengenalkan, tetapi juga mendeskripsikan secara jelas dan sederhana pada sang anak.

Misalnya, orangtua mengajak anak bermain di halaman rumah. Lalu terlihat ada kupu-kupu yang sedang terbang. Orangtua memperkenalkan hewan baru tersebut pada anaknya dengan menjelaskan hal-hal umum tentang kupu-kupu tersebut. Seperti memakan apa saja, bagaimana tumbuh kembangnya, sampai warna sayapnya yang cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun