Film Ipar Adalah Maut sangat cocok untuk penonton yang menyukai genre drama. Khususnya penonton yang suka dengan teman perselingkuhan. Atau mungkin penonton yang sedang ingin mengeluarkan rasa sedih, kecewa, atau kekesalannya akan sesuatu. Maka sangat tepat menonton film ini.Â
Sosok Nisa dan Rani yang diperankan oleh Michelle Ziudith dan Davina Karamoy memang paling cemerlang. Keduanya berhasil memmerankan karakter masing-masing dengan kualitas akting yang hampir sempurna.Â
Michelle Ziudith berhasil tampil epic di adegan paling penting sebagai karakter Nisa. Sedangkan Davina Karamoy, berhasil bikin penonton kesel setengah mati.Â
Sayangnya, di beberapa adegan, Deva Mahenra sebagai Aris terlalu berlebihan dan dibuat-buat. Mungkin karena penonton terbiasa terbayang-bayang karakter tukang selingkuh yang kerap dibawakan oleh Reza Rahadian. Atau si tukang poligami yang sering dibawakan oleh Fedi Nuril. Setidaknya kini ada opsi pilihan, Deva Mahenra.
"Badai yang paling berbahaya itu justru yang awalnya enggak kelihatan tanda-tandanya." Begitulah pesan yang ingin disampaikan lewat film ini. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa orang terdekat bahkan saudara sendiri yang membawa malapetaka dalam kehidupan.
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita." Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?" Beliau menjawab, "Hamwu (ipar) adalah maut." (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H