Sebenarnya sudah biasa dengan kecepatan tinggi ini. Memang elf dengan tujuan Cirebon via Sumedang terkenal dengan kecepatan tingginya. Sudah tidak aneh dan hal yang biasa bagi penumpang langganan.
Mata ini perlahan mengantuk. Mencoba mengalihkan perhatian pada layar ponsel. Namun sayangnya tak mempan.
Dalam perjalanan di angkutan umum, tak pernah dibiasakan untuk tidur. Apalagi sampai benar-benar terlelap.
Akhirnya pandangan terus menatap ke depan. Sembari berpegang pada pegangan tangan sebelah kanan dekat jendela.
Tiba-tiba elf yang saya tumpangi semakin ke kanan. Kecepatannya juga semakin tinggi. Dan berakhir menyerempet dan menabrak pembatas jalan tol sebelah kanan.
Mata ini terbelalak melihat langsung badan elf bersinggungan dengan pembatas jalan tol. Tangan ini sontak berpegangan semakin erat. Beruntungnya dalam keadaan siap dan penuh kewaspadaan.
Teriakan para penumpang terdengar. Melantunkan ayat-ayat dan menyebut nama Tuhan.Â
Dalam sekejap saja elf yang kami tumpangi kecelakaan. Terbilang kecelakaan kecil yang hampir saja menjadi kecelakaan besar.
Untungnya sang supir yang tertidur sebentar itu langsung kembali mengontrol kemudi. Tentunya sembari diiringi teriakan para penumpang.
Penumpang terpukul dan tak ingin melanjutkan perjalanan. Namun dang supir terus melaju dengan berpindah ke ruas sebelah kiri.
Seketika aku tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa. Melafalkan syahadat karena merasa saat itu adalah hari terakhir hidup di bumi.