Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menjangkau dan Terhubung dengan Calon Pembeli lewat Saluran Komunikasi

21 Mei 2024   12:15 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: PIXABAY/MUNEEBFARMAN via kompas.com) 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah dan menciptakan kebiasaan baru. Banyak unsur-unsur kehidupan yang harus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Penyesuaian ini bisa menimbulkan dua kemungkinan. Ada yang mendapatkan kemudahan untuk pihak-pihak yang berhasil memanfaatkannya. Adapula yang justru tergerus dengan zaman karena tak bisa bersaing dalam pekermbangan yang ada.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat siapa saja mudah terhubung dan menyapa khalayak luas. Tidak memandang luasnya geografis, perbedaan waktu, bahasa yang digunakan, bahkan lawan bicara yang tidak pernah bertemu secara langsung.

Banyaknya pilihan saluran komunikasi sangat membantu dalam dunia bisnis. Saat ini, banyak pengusaha baru yang minim modal khususnya untuk memasarkan produknya. Namun mereka bisa menyebarluaskan bisnisnya kepada siapa saja dengan begitu luas berkat memanfaatkan saluran komunikasi.

Perubahan kebiasaan masyarakat yang sekarang tak bisa lepas berseluncar lewat ponsel genggamnya, dimanfaatkan oleh pengusaha cerdik yang pintar memprediksi situasi. Semakin sering bisnis kita nongol pada layar ponsel audience, semakin tertanam pula ingatan pada bisnis yang sedang kita jalani. Lambat laun, tidak hanya sekadar dikenal. Namun berharap turut tergiur untuk mencoba produk atau jasa yang kita tawarkan.

Kemudahaan ini membuat semua orang berbondong-bondong memasarkan bisnisnya. Membuat persaingan bisnis semakin ketat. PR pentingnya adalah, pengusaha harus bisa bersaing dalam saluran komunikasi agar menjangkau dan terhubung dengan audience yang diinginkan. 

Pengusaha butuh kreativitas dan kemampuan yang mendukung penguasaan pada saluran komunikasi yang digunakan. Tidak hanya paham secara teoritis saja, tetapi teknis pun sangat berkontribusi besar pada kesuksesan pemanfaatkan saluran komunikasi.

Tidak mudah untuk memenangkan persaingan bisnis lewat saluran komunikasi yang ada. Sekalipun sudah pada tahap menjangkau audience yang dimaksud, justru yang sulit adalah terhubungan dengan mereka. Menjalin hubungan antara pemberi jasa atau produk dengan pelanggannya. Membuat audience mau untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang kita tawarkan.

TikTok Live Streaming. (Sumber: Tech Crunch via kompas.com) 
TikTok Live Streaming. (Sumber: Tech Crunch via kompas.com) 

Maka dari itu, kita bisa melihat banyak profesi dengan kemampuan baru yang dibutuhkan dalam dunia bisnis. Seperti desain grafis, copywiting, sampai keberanian tampil percaya diri pada live toko online di berbagai media sosial atau e-commerce.

Terkadang, pengusaha saat ini terlalu fokus pada teknis memasarkan produknya pada saluran komunikasi. Padahal, sebelum mengimplementasikan perencanaa yang ada, pengusaha harus mengenali audience yang hendak ia jangkau. Dengan perencanaan yang matang, bisnis akan tersebar luas pada target market yang tepat dengan tahapan-tahapan yang dapat menggiring mereka untuk berkenalan bahkan terhubung dengan bisnis kita.

Cara mengenal target market adalah dengan melakukan analisis pada target market tersebut. Mulai dari unsur demografi, geografi, psikografi, dan behavior.

Demografi adalah metode mengelompokkan segmen market dengan ciri-ciri yang dimiliki. Mulai dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, pendidikan, pendapatan, dan lain-lainnya. Tentunya terdapat perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan. Tentunya terdapat pula perbedaan pendekatan pada audience laki-laki dengan perempuan.

Sedangkan geografi adalah metode mengelompokkan segmen market dari segi lokasinya. Seperti tempat tinggalnya, apakah di pedesaan atau perkotaan. Begitupula dengan cuaca atau iklim pada daerah tersebut.

Yang ketiga adalah unsur psikografi. Merupakan metode dalam mengelempokkan segmen pasar sesuai dengan isi pemikiran mereka. Terdengarnya memang agak sulit untuk menganalisis isi pemikiran seseorang. Apalagi dalam jumlah banyak. Namun pengusaha dapat melihat dari sisi permasalahan mereka yang sedang dihadapi, mimpi-mimpinya, kekhawatiran yang ada, dan trauma yang pernah dialami.

Terakhir adalah unsur behavior atau kebiasaan. Di mana pengusaha dapat menggunakan metode mengelompokkan segmen pasar sesuai dengan kebiasaan yang mereka lakukan. Seperti kebiasaan menggunakan media sosial apa, menggunakan media sosial pada pukul berapa, sampa artis atau aktor yang mereka gemari.

Ilustrasi media sosial. (Dok. Shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi media sosial. (Dok. Shutterstock via kompas.com) 

Khususnya dengan menganalisis psikografi dan behavior audience, kita dapat menentukan saluran komunikasi yang akan digunakan bahkan sampai pesan yang akan disampaikan lewat saluran komunikasi yang sudah dipilih. 

Misalnya, mayoritas generasi Z yang menjadi target market bisnis kita memiliki kebiasaan berselancara media sosial TikTok setiap malam hari. Maka dari itu, pengusaha dengan target market generasi Z akan menggunakan saluran komunikasi TikTok dengan update pada malam hari. 

Lalu, analisis psikografi menghasilkan bahwa mayoritas generasi Z yang menjadi target market adalah memiliki mimpi untuk menghasilkan tambahan uang lewat ponsel yang mereka genggam. Dengan begitu, kita bisa memilih atau merangkai pesan bisnis yang dapat menggiring mereka dengan memberikan solusi agar menghasilkan uang dengan mudah. Misalnya membuat pesan bisnis sebuah tawaran menjadi reseller dari produk yang kita jual. 

Perlu diingat bahkan kondisi audience yang akan kita jangkau belum tentu sama. Mungkin sudah ada yang mengalami masalah, mungkin sudah ada yang berusaha mencari solusinya, atau mungkin saja ada yang belum menemukan masalah. Melihat kondisi ini, pengusaha dalam memanfaatkan saluran komunikasi harus memperlakukan ketiganya dengan cara yang berbeda. 

Fitur TikTok Shop. (Sumber: later.com via kompas.com) 
Fitur TikTok Shop. (Sumber: later.com via kompas.com) 

Pertama, untuk target market yang belum mengalami masalah. Bagaimana caranya pesan komunikasi yang disampaikan lewat saluran komunikasi membuat audience menjadi merasa bahwa hal yang dibicarakan itu penting atau mengundang masalah untuknya. Misalnya iklan untuk produk sunscreen wajah. Nah di sini, kita bisa membuat narasi betapa buruknya kulit wajah tidak terlindungi sehingga langsung tersorot oleh sinar matahari. Dengan begitu, audience akan merasa perlu dan menganggap penting hal yang sedang disampaikan.

Untuk target market yang sudah mengalami masalah. Kita tinggal memberikannya solusi. Yaitu dengan produk sunscreen yang kita tawarkan untuk melindungi kulih wajah dari jahatnya sinar matahari yang langsung menembus kulit.

Sedangkan untuk target market yang sudah mengalami masalah dan mencari solusinya, maka kita harus bisa bertemu atau terhubung dengan audience tersebut saat ia mencari solusi. Misalnya seseorang mencari di kolom pencarian google terkait sunscreen terbaik yang aman digunakan sehari-hari. Produk yang kita tawarkan sebagai solusi harus muncul pada kolom pencarian google. Sehingga audience tergiring untuk melihatnya sampai memutuskan melakukan pembelian.

Ilustrasi digitalisasi. (Dok. Shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi digitalisasi. (Dok. Shutterstock via kompas.com) 

Sebenarnya jika disederhanakan, kunci sukses menjangkau dan terhubung dengan target market lewat saluran komunikasi adalah dengan mau membaca dan menganalisis isi pikiran mereka. Dengan mengikuti perjalanan kebiasaan mereka dalam berselancar pada saluran komunikasi, bisnis kita dapat selalu tampil beriringan setiap mereka berselancar dan membutuhkan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.

Terkadang banyak pengusaha yang terlalu fokus pada binis yang sedang dijalani. Menerapkan semua teori-teori kewirausahaan pada bisnisnya. Sampai lupa berkenalan dengan audience yang hendak dituju. Padahal, untuk mau menjalin hubungan dengan seseorang, kita perlu mengenal terlebih dahulu. Begitupula dalam dunia bisnis. Agar bisa mengundang konsumen baru, makan kita perlu berkenalan dengannya lewat saluran komunikasi yang kita jadikan sebagai media untuk menjangkau dan terhubung dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun