Cara mengenal target market adalah dengan melakukan analisis pada target market tersebut. Mulai dari unsur demografi, geografi, psikografi, dan behavior.
Demografi adalah metode mengelompokkan segmen market dengan ciri-ciri yang dimiliki. Mulai dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, pendidikan, pendapatan, dan lain-lainnya. Tentunya terdapat perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan. Tentunya terdapat pula perbedaan pendekatan pada audience laki-laki dengan perempuan.
Sedangkan geografi adalah metode mengelompokkan segmen market dari segi lokasinya. Seperti tempat tinggalnya, apakah di pedesaan atau perkotaan. Begitupula dengan cuaca atau iklim pada daerah tersebut.
Yang ketiga adalah unsur psikografi. Merupakan metode dalam mengelempokkan segmen pasar sesuai dengan isi pemikiran mereka. Terdengarnya memang agak sulit untuk menganalisis isi pemikiran seseorang. Apalagi dalam jumlah banyak. Namun pengusaha dapat melihat dari sisi permasalahan mereka yang sedang dihadapi, mimpi-mimpinya, kekhawatiran yang ada, dan trauma yang pernah dialami.
Terakhir adalah unsur behavior atau kebiasaan. Di mana pengusaha dapat menggunakan metode mengelompokkan segmen pasar sesuai dengan kebiasaan yang mereka lakukan. Seperti kebiasaan menggunakan media sosial apa, menggunakan media sosial pada pukul berapa, sampa artis atau aktor yang mereka gemari.
Khususnya dengan menganalisis psikografi dan behavior audience, kita dapat menentukan saluran komunikasi yang akan digunakan bahkan sampai pesan yang akan disampaikan lewat saluran komunikasi yang sudah dipilih.Â
Misalnya, mayoritas generasi Z yang menjadi target market bisnis kita memiliki kebiasaan berselancara media sosial TikTok setiap malam hari. Maka dari itu, pengusaha dengan target market generasi Z akan menggunakan saluran komunikasi TikTok dengan update pada malam hari.Â
Lalu, analisis psikografi menghasilkan bahwa mayoritas generasi Z yang menjadi target market adalah memiliki mimpi untuk menghasilkan tambahan uang lewat ponsel yang mereka genggam. Dengan begitu, kita bisa memilih atau merangkai pesan bisnis yang dapat menggiring mereka dengan memberikan solusi agar menghasilkan uang dengan mudah. Misalnya membuat pesan bisnis sebuah tawaran menjadi reseller dari produk yang kita jual.Â
Perlu diingat bahkan kondisi audience yang akan kita jangkau belum tentu sama. Mungkin sudah ada yang mengalami masalah, mungkin sudah ada yang berusaha mencari solusinya, atau mungkin saja ada yang belum menemukan masalah. Melihat kondisi ini, pengusaha dalam memanfaatkan saluran komunikasi harus memperlakukan ketiganya dengan cara yang berbeda.Â