Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Anemia Aplastik yang Menyebabkan Komika Babe Cabita Meninggal

10 April 2024   20:00 Diperbarui: 10 April 2024   20:18 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anemia aplastik. (Sumber: pixabay.com via kompas.com) 

Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen. Sedangkan acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya. Acquired aplastic anemia biasanya dialami oleh pasien dengan penyakit autoimun.

Anemia aplastik karena sebab genetik atau yang disebut inherited aplastic anemia, biasanya terjadi karena kerusakan gen pada anak. Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat menimbulkan anemia aplastik. 

Sedangkan anemia aplastik yang bukan karena gen atau yang disebut dengan acquired aplastic anemia biasanya terjadi para orang dewasa. Anemia aplastik jenis ini sering disebabkan oleh penyakit yang menyerang autoimun. Penyakit autoimum mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat. Termasuk menyerah sel pada sumsum tulang belakang.

Selain itu, bisa juga disebabkan karena penggunaan obatan-obatan sejenis kloramfenikol, riwayat infeksi seperti hepatitis, zat kimia berbahaya seperti pestisida, kehamilan, dan pernah menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi.

Untuk pengobatan anemia apalstik beragam. Mulai dari obat-obatan, tranfusi darah, dan sampai tranfusi sumsum tulang belakang. 

Gejala anemia apalstik pun sangat beragam. Tergantung pada fungsi sel darah yang terkena. Namun pada umumnya, gejala anemia aplastik dimulai dari mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, mudah merasa lelah, detak jantung cepat atau tidak beraturan, kulit terlihat pucat, mengalami memar pada bagian tubuh, mimisan atau gusi berdarah, demam, ruam kulit, dan sakit kepala.

Melihat gejala-gejala tersebut, cukup sulit untuk mendeteksi penyakit ini. Mengingat gejalanya hampir serupa dengan penyakit umum lainnya. Dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila mengalami perdarahan yang sulit berhenti atau infeksi yang berulang dan sulit sembuh. Pendarahan berkepanjangan akibat terluka merupakan salah satu gejala anemia aplastik. Tidak ada salahnya untuk melakukan kontrol medis agar memastikan kondisi tubuh.

Selain itu, kita juga bisa melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit anemia aplastik. Pertama, pastikan untuk selalu rutin cek kesehatan. Tidak hanya sedang ada keluhan saja, tetapi minimalnya tiga bulan sekali melakukan kontrol rutin kepada dokter. 

Ketika sakit, pastikan mengkonsumsi obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan asal meminum obat tanpa pengawasan dokter.

Kedua, pastikan untuk selalu mencuci tangan agar menjaga kebersihan pada telapak tangan. Terutama setelah menggunakan toilet umum. Pastikan mencuci tangan dengan tertib menggunkan sabun dengan air yang mengalir.

Rajin olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup juga bisa mencegah anemia aplastik. Yang paling penting adalah menerapkan pola hidup yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun