Yayasan penyalur babysitter biasanya akan menanyakan kriteria pengasuh seperti apa yang kita cari. Misalnya kita mencari pengasuh yang beragama Islam agar menuntun anak kita dengan nilai-nilai yang diyakini oleh orangtuanya. Begitu pula dengan suku, bahasa, usia, dan pengalaman kerjanya.
Setelah menentukan kriteria, yayasan penyalur akan memberikan beberapa opsi pengasuh. Kita bisa bertemu terlebih dahulu dengan para kandidat. Melakukan tes atau wawancara sebelum menentukan.
Pada tahap inilah kita harus secara selektif memilih babysitter yang akan kita pekerjakan. Jangan hanya mengandalkan insting. Tetapi harus benar-benar sesuai dengan keinginan dan harapan kita.
Tahapan ini biasanya hanya akan ditawarkan oleh yayasan penyalur pengasuh yang ternama dan sudah besar. Dalam artian memiliki banyak pengasuh yang dapat disalurkan. Itupun jika sedang ada pengasuh yang free tanpa ikatan kerja dengan pihak manapun.
Maka dari itu, carilah yayasan penyalur pengasuh yang kredibel dan berkualitas. Banyak bertanya kepada orang-orang yang sudah lebih dulu berpengalaman dalam menggunakan jasa pengasuh. Menanyakan terkait rekomendasi atau review menggunakan jasa yayasan penyalur pengasuh.
Seperti Sus Rini yang didapatkan dari yayasan penyalur pengasuh. Dalam vlog yang di upload pada channel YouTube Raffi Nagita, Sus Rini menceritakan tahapan seleksi yang harus ia lewati. Termasuk diberikan berbagai tes sampai tahap wawancara.
Meski begitu, kasus yang menimpa anak Aghnia Punjabi pun sebenarnya diambil dari yayasan penyalur pengasuh ternama. Jadi terkadang, yayasan yang kredibel pun tidak seratus persen menjaga dan mengawasi kualitas pegawainya.
Setelah memilih dari beberapa kandidat, jangan lalu menerima pengasuh tersebut kerja. Kita bisa melakukan masa percobaan terlebih dahulu. Apakah sang anak merasa cocok dan nyaman dengan pengasuh barunya.
Pengasuh juga harus diberi peraturan dan batasan-batasan dalam mengasuh anak kita. Misalnya kita melarang anak untuk memakan makanan yang sudah jatuh ke lantai. Hal tersebut haruslah disampaikan kepada pengasuhnya.
Begitupula dengan peraturan dan batasan lainnya. Sehingga kedepannya tidak akan ada terjadi kesalahpahaman ataupun saling tuduh menuduh menyalahkan pola asuh kepada anak.