Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Exhuma", Film Horor Genius Tentang Sejarah Kelam Korea dan Jepang

12 Maret 2024   16:30 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:33 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktor asal Korea Selatan Lee Do Hyun dalam film Exhuma. (Sumber: IMDb via kompas.com) 

Saya rasa, film ini akan lebih lengkap jika ditonton lebih dari satu kali. Jika hanya menonton sekali saja, akan banyak adegan-adegan yang tersampaikan dengan berlalu begitu saja. Dengan menonton lagi, penonton akan mudah untuk merangkai satu persatu inti ceritanya.

Banyak sekali adegan yang tidak dijelaskan secara spesifik. Penonton dibuat harus mengerti secara mandiri. Mungkin untuk penonton asli Korea akan dengan mudah mengerti. Tetapi untuk kita yang tidak mengetahui tradisi serta budaya perdukunan di Korea, begitu sulit untuk memahaminya.

Sebenarnya film Exhuma bukanlah film horor yang mengandalkan visual maupun audio. Unsur horor memang mengandalkan alur ceria. Kehororan masa penjajahan yang sampai saat ini menyimpan luka pada sebuah negara yang terjajah.

Film Exhuma menggambarkan traumatis sebuah negara yang terjajah. Meskipun hanya dijajah dengan waktu yang cukup singkat, bukan berarti mudah untuk dapat move on dari kekejaman penjajah. Sejarah kelam antara Korea dan Jepang ingin disampaikan lewat film ini. Apalagi dulu Korea masih bersatu. Belum terbagi menjadi Korea Selatan dengan Korea Utara.

Saya berharap sutradara Indonesia yang gemar membuat film horor sangat perlu menjadikan film Exhuma sebagai referensi. Sebagai gambaran bahwa ide cerita film horor tidak hanya tentang rumah angker semata. Kisah kelam di masa lalu sebuah negara bisa diangkat menjadi inti cerita film horor.

Memang sudah ada beberapa film horor yang mengangkat kisah kelam Indonesia, seperti pada zaman pembantaian komunis. Namun film Exhuma mengemasnya dengan sangat detail. Sampai hal-hal kecil pun diambil dari tradisi atau budaya di masa lalu. Menurut saya, film Exhuma tergolong sebagai film horor yang sangat cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun