Kutukan itu berawal dari sambaran petir yang mengenai dirinya sewaktu kecil dan juga kedua orang tuanya. Musibah itu pun yang merenggut kedua orang tuanya untuk selama-lamanya.
Sejak saat itu, Pijar malah mendapatkan sebuah kemampuan yang membuat dirinya seolah dihantui. Berawal ketika ia mengucapkan ulang tahun pada sepupunya yang bernama Alfa.
Saat anak-anak, perayaan ulang tahun adalah hal yang lumrah. Termasuk mengucapkan selama ulang tahun sembari bersalaman.
Mata Pijar berubah. Ekspresinya pun menjadi penuh ketakutan. Untuk pertama kalinya ia tersadar memiliki sebuah kemampuan dapat melihat kematian seseorang saat bersalaman di hari ulang tahunnya.
Ya, Pijar menyaksikan bagaimana proses kematian sepupunya itu. Lewat kemampuannya, Pijar melihat kedua orang tua Alfa menangis tersedu-sedu setelah anaknya melawan penyakitnya selama bertahun-tahun.
Pijar tumbuh bersama dengan Alfa. Dan hanya Alfa lah yang mengetahui kemampuan yang dimiliki Pijar. Namun tentunya Pijar tidak ingin memberitahu terkait kematian Alfa. Meskipun Alfa kerap memohon kepada Pijar terkait kapan dirinya menghadapi kematian.
Tak mudah bagi Pijar untuk dapat bergaul dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Kehilangan orang tua sekaligus dihantui dengan kutukan yang tak ia inginkan, membuat dirinya merasa bukan manusia normal.
Beruntungnya ia memiliki keluarga Alfa yang begitu baik dan mau merawat Pijar. Pijar dianggap sebagai anak kandung oleh orang tua Alfa. Om dan Tantenya juga merasa senang dengan kehadiran Pijar yang membantu dan menemani proses penyembuhan Alfa yang terus-menerus menantikan donor hati.
Sampai di dunia kerja, Pijar dianggap orang aneh. Tampilannya pun berbeda dibandingkan teman-temannya kantornya. Cenderung menutup diri dan enggan menampakan mukanya. Selalu menundukkan kepala setiap berjalan.
Pekerjaan membuat dirinya mengenal Heksa yang sedang mencari investor untuk bisnis barunya. Heksa adalah pria muda yang ambisi membuat 1000 carnaval pesta ria.
Meski terlahir dari keluarga yang berada, Heksa tak mau memanfaatkan hak istimewanya untuk mendapatkan modal. Ia merintis usahanya besama ketiga teman semasa kuliahnya.