Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Bu Tejo Sowan Jakarta", Cintaku Terhalang Perbedaan Etnis

24 Januari 2024   09:40 Diperbarui: 24 Januari 2024   09:58 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski kepercayaan itu masih berlaku di beberapa keluarga atau suku, tetapi sangat sulit untuk bisa ditaati dengan adanya kecanggihan teknologi yang tak bisa dihentikan. Seseorang dapat dengan mudah berkenalan dengan siapa saja. Tidak terbatas.

Tidak hanya sekadar berkenalan dengan warga desa setempat saja, tetapi sampa ke luar negeri pun bisa saling menyapa. Kemudahan itu membuat seseorang akan lebih banyak pilihan untuk menentukan pilihan hidupnya. Apalagi jika dikaitkan bahwa yang namanya cinta tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa menentukan kepada siapa hatinya berlabuh.

Perbedaan tersebut nampaknya sudah tidak bisa lagi menjadi masalah.  Apalagi jika berbicara bahwa jodoh sudah digariskan oleh Tuhan sebelum manusia itu lahir ke bumi. Meskipun berbeda latar belakang budaya, jika memang sudah takdirnya berjodoh maka tidak akan ada yang bisa menghentikan ketentuan itu.

Film ini berusaha menyentil hal-hal sensitif seperti ini. Tidak seharusnya masyarakat menentang pernikahan multikultural. Bahkan bukannya lebih menyenangkan jika perbedaan budaya dapat bersatu dalam sebuah ikatan seumur hidup sehingga akan lebih banyak budaya yang terserap pada keluarga baru yang akan dibangun.

Padahal masih banyak hal-hal yang membuat konflik pada sebuah perencanaan pernikahan. Namun film ini begitu berani mengambil isu perbedaan budaya sebagai penghalang cinta sepasang kekasih.

Sepanjang menonton film ini, penonton harus secara seksama membaca terjemahan bahasa Indonesia yang di tampilkan di layar. Bukan karena pelafalan para tokoh tidak jelas ataupun bahasa yang digunakan sulit dipahami, tetapi karena banyak tokoh yang terdengar mengucapkan dialog dalam waktu yang bersamaan. Layaknya Ibu-Ibu yang sedang asyik berbincang gosip terkini. Semuanya ingin terlihat up to date agar tak disebut ketinggalan informasi.

Keberhasilan film ini terletak pada karakter tokoh yang kuat dan benar-benar mengundang tawa penonton. Film Bu Tejo Sowan Jakarta sangat cocok bagi penonton yang sedang mencari hiburan ringan.

Tanpa perlu banyak beban menonton film ini, penonton disajikan cerita ringan yang dibalut dengan humor receh yang menggelitik perut. Meski sangat ringan dan sederhana, film ini tetap menyoroti isu penting bahkan sensitif terkait penerimaan keberagamaan di negara kita.

Sepulang dari bioskop, penonton tidak akan dibebankan dengan berbagai spekulasi dalam pikiran. Yang tersisa hanya keseruan dalam ingatan usai menonton film yang menghibur dan kocak abis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun