Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Petualangan Anak Penangkap Hantu", Cerita Anak yang Seru!

23 Januari 2024   19:13 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:16 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mau kalah dengan kedua temannya, Chacha si pemberani rela menjadi umpan untuk menangkap para hantu. Menjadi satu-satunya anak perempuan, tak menjadikan nyalinya paling ciut.

Cerita dalam film Petualangan Anak Penangkap Hantu dilengkapi dengan kehadiran karakter tambahan bernama Bang Dul. Bang Dul diperankan oleh Andy Boim yang bertugas sebagai supir sekaligus pengawas anak-anak. Menjadi satu-satunya orang dewasa membuat Bang Dul menjadi karakter penting pelengkap cerita yang dicampurkan dengan humor yang dibawakannya.

Meski masih minim jam terbang dalam dunia seni peran, aktor anak-anak yang terlibat dalam film ini tampil klop dengan akting yang natural. Ketiganya saling mengisi dan terlihat tidak ada yang ingin paling menonjol. Tentunya hal tersebut terbantu berkat alur cerita dan penokohan yang kuat sehingga ketiganya memiliki porsi masing-masing.

Meski ber-genre horor, film ini tetaplah mengundang keseruan penonton yang memang target pasarnya adalah kalangan anak-anak. Meskipun masih ada beberapa adegan yang perlu banyak dimaklumi oleh nalar orang dewasa. Komedi yang disuguhkan begitu relevan bagi anak-anak dan dapat dinikmati oleh orang dewasa.

Lokasi pedesaan pada saat mengungkap misteri sangat memanjakan mata penonton. Visual yang ditampilkan adalah pedesaan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Keindahan Banyuwangi dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Hutan, sungai, dan pegunungan sangat nyaman dinikmati penonton.

Secara keseluruhan, film Petualangan Anak Penangkap Hantu sangat layak dijadikan tontonan semua umur. Khususnya anak-anak yang bisa menonton dengan temannya, guru di sekolah, ataupun dengan keluarganya. Alur cerita yang ditampilkan sangat mudah untuk dicerna oleh anak-anak.

Film ini memiliki pesan penting untuk mengajak anak-anak lebih berani dan mau fokus pada hal-hal yang dia sukai. Namun tetap saja perlu ada pendampingan dan pengawasan dari orang dewasa saat anak-anak melakukan aktivitas yang ia suka.

Waktu yang tepat untuk mengajak anak, adik, atau keponakan menonton film yang sesuai dengan umur. Selain sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan anak-anak, bisa juga sebagai bahan edukasi yang patut dicontoh bahwa perlu menonton film yang disesuaikan dengan umur penontonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun