Narasi itu semakin membelenggu Renata dalam paham patriarki. Ia tumbuh menjadi perempuan yang tidak berdaya dan legowo dengan segala situasi yang ada.
Sama seperti fase kehidupan orang dewasa pada umumnya, di mana akan ada saatnya untuk menempuh hidup baru bersama pasangannya. Renata menikah dengan Edwin yang diperankan oleh Ario Bayu.
Suka cita pasangan muda ini hanya berlangsung selama 3 tahun saja. Setelah itu, Edwin menjadi pria dingin yang hanya berbicara seadanya kepada istrinya. Seperti pagi hari, sepulang kerja, ataupun saat makan bersama. Itu pun dengan pembahasan yang penting-penting saja.
Tidak hanya itu, Edwin kerap melakukan kekerasan fisik kepada Renata. Kini Renata kembali menyaksikan KDRT yang sedari kecil menjadi makanannya sehari-hari. Namun naasnya, kini malah dirinya sendiri yang dipukuli oleh suaminya.
Sama seperti Ibunya, Renata tidak bisa berbuat apa-apa selain mencoba sabar dan bertahan sampai akhir. Dengan dalih mempertahankan janji suci sehidup semati yang diikrarkan pada saat mereka menikah.
Namun prinsip itu perlahan memudar ketika Renata berkenalan dengan Asmara yang diperankan oleh Asmara Abigail. Asmara tinggal di sebelah apartemen Renata dan Edwin.
Merasa memiliki teman baru, Renata sering berkunjung ke unit Asmara. Perlahan, Renata menceritakan KDRT yang dialaminya. Asmara tertegun mendengar cerita Renata.
Asmara memiliki karakter yang begitu kontras dengan Renata. Cenderung lebih berani, mandiri, dan tidak mau diatur oleh siapapun.
Tidak hanya mendapat dukungan, Renata perlahan tersadarkan berkat kehadiran Asmara bahwa tidak seharusnya suami memperlakukan istrinya dengan kekerasan fisik.
Konflik Renata tidak hanya berkaitan dengan KDRT saja. Tetapi ada sosok perempuan yang selalu menemani kesehariannya di apartemen. Renata mencoba mencari-cari bayangan itu. Namun nihil, sosok itu tidak ada.
Tak sampai disitu saja, Renata mendengar suara perempuan bersenandung di ruang kerja suaminya. Ia juga melihat foto pernikahannya dengan Edwin pecah di lantai tanpa sebab.