Meski begitu, masih banyak orang tua zaman baheula (dulu) yang mengaitkan peristiwa ketindihan saat tidur dengan kejadian mistis. Usai menonton film ini, penonton yang kerap mengalami kejadian ketindihan saat itu akan menjadi panik dan parno.
Film Trinil Kembalikan Tubuhku memang diambil dari kisah pada tahun 80-an. Pantas saja sepanjang menonton film ini, penonton diingatkan dengan film horor tahun 80-an.
Film Trinil Kembalikan Tubuhku terinspirasi dari drama radio di tahun 1985 yang berjudul Trinil. Drama yang populer pada era 80-an ini punya cerita yang khas, terutama pada kalimat "Trinil, balekno gembungku". Pendengar radio era 80-an pasti tahu kisah Trinil yang memang ramai menjadi buah bibir dari mulut ke mulut.
Meski begitu, Hanung tidak mengadopsi keseluruhan drama radio tersebut ke dalam film Trinil. Ia hanya mengambil kerangka utama cerita tersebut lalu mengembangkan ide ceritanya lebih dalam lagi.
Pemeran utama yang bisa dibilang masih baru dalam dunia film, belum memberikan kesan baik lewat film ini. Rasanya kurang gereget dari kualitas akting yang diberikan ataupun pendalaman karakter yang seharusnya dapat diperkuat lagi.
Beruntungnya, kehadiran Wulan Guritno memang menyelamatkan film ini. Tidak perlu diragukan lagi karena jam terbangnya sedari dulu pun sampai saat ini sudah sangat banyak. Wulan Guritno menjadi salah satu aktor yang tidak termakan zaman dan masih eksis sampai saat ini.
Rasanya, Hanung masih belum bisa menarik perhatian penonton setia film horor lewat film terbarunya ini. Mungkin selain Wulan Guritno yang menjadi daya tarik, inti cerita dalam film ini menjadi salah satunya.
Hal tersebut memang dituturkan langsung oleh Hanung. Hanung menyebut konflik ibu dan anak dalam film Trinil cukup berbeda dan menarik. "Nah ini dia drama yang membuat keren, drama rebutan cowok sampai bunuh-bunuhan," kata Hanung dilansir dari parapuan.co (28/12/23).
Film ini cocok untuk penonton era 80-an yang rindu dengan nuansa khas horor pada era tersebut. Fans setia Wulan Guritno juga wajib menonton film ini. Meski banyak kekurangan yang harus dibenahi, penonton yang ingin menikmati karya Hanung dengan sentuhan horor, dapat mengikuti film Trinil.
Butuh puluhan tahun untuk menunggu Hanung kembali menunjukkan kemampuannya dalam film horor. Film Trinil Kembalikan Tubuhku haruslah dinikmati oleh penonton jika memang penasaran dengan karya Hanung. Bosan juga lama-lama menonton film drama karya Hanung. Kini sudah saatnya menikmati karya Hanung dengan nuansa horor.