Sebenarnya Joshua tidak menuntut Maura untuk memberikan keturunan. Tetapi Maura merasa menjadi istri yang sempurna bila menghadirkan anak di tengah-tengah keluarga kecil mereka.
Suatu hari, Maura, Joshua, Ella, dan anaknya sedang jalan-jalan bersama. Joshua bermain dengan putrinya  Ella. Keduanya tampak akrab. Joshua memang menyukai anak kecil. Sedangkan putrinya Ella memang merindukan figur ayah dalam kehidupannya.
Seperti sepasang sahabat perempuan yang sedang mengungkapkan rasa sayang masing-masing, Maura dan Ella saling mengutarakan. Keduanya merasa beruntung memiliki sahabat yang begitu perhatian dan penuh kepedulian. Ella menawarkan satu permintaan apa saja yang akan ia penuhi kepada Maura sebagai bentuk rasa sayangnya kepada sahabatnya itu.
Dengan perlahan, Maura mengungkapkan isi hatinya yang ingin memiliki anak bersama Joshua. Salah satu alternatif yang bisa mereka lakukan adalah mencari ibu pengganti atau meminjam rahim perempuan lain.
Sontak permintaan Maura membuat Ella terkejut dan tak bisa berkata apa-apa. Ella hanya mengungkapkan bahwa tindakan itu ilegal dan menyalahi aturan.
Maura menjelaskan bahwa ia sudah menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk memberikan kompensasi untuk Ella jika memang bersedia. Maura menuturkan bahwa hanya Ella yang dipercaya sebagai ibu pengganti. Ia tak mau jika orang asing yang menjadi ibu pengganti untuk anaknya.
Rasa sayang Ella begitu besar kepada Maura. Selain itu, ia juga memang terkendala ekonomi. Apalagi dalam melunasi bayaran sekolah Zoey. Akhirnya, Ella memberi kabar bahwa ia menerima tawaran Maura dan Joshua. Sepasang suami istri itu begitu berbahagia.
Mulanya memang berjalan sesuai rencana. Namun tiba-tiba, Maura mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke rumah sakit menyusul Joshua dan Ella yang akan check up kandungan.
Belum sempat melihat janinnya dalam monitor, Maura sudah pergi meninggalkan Ella dan Joshua. Joshua benar-benar hancur karena kehilangan istrinya. Begitu juga Ella yang kehilangan sahabatnya.
Berbeda dengan  Joshua, Ella masih harus terus bertahan untuk anaknya Maura yang ada di dalam rahimnya. Demi Maura dan anaknya, Ella membantu Joshua untuk keluar dari masa-masa terpuruknya setelah kepergian Maura.
Dalam film Dear Jo, yang paling menarik adalah sinematografi yang memanjakan mata. Pemandangan Azerbaijan begitu luar biasa. Penonton seperti terhipnotis ingin pergi ke sana. Meski hanya menatap layar sebesar telepon genggam, tetap saja dari pilihan warna yang kontras begitu menyenangkan untuk dilihat.