Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Malam Para Jahanam", Film Horor yang Anti Mainstream

9 Desember 2023   06:30 Diperbarui: 9 Desember 2023   21:00 8813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Starvision via KOMPAS.id

Pemilih wujud hantu dalam film ini sangat berbeda dengan film horor pada umumnya. Rupanya ini bisa menjadi unsur yang menarik perhatian penonton. Rasanya jenuh juga jika wujud dari hantu dalam film horor hanya itu-itu saja.

Adegan pembantaian diperlihatkan cukup brutal. Perkelahian dan bahkan saling bunuh lebih dominan menghiasi layar bioskop. Sayangnya, peran dari Aghniny Haque tidak ditonjolkan sebagai tokoh jagoan. Padahal biasanya Aghniny kerap mendapat adegan berkelahi di film-film sebelumnya. Salah satunya yang paling mencolok adalah dalam film Mencuri Raden Saleh (2022).

Begitu beraninya film ini memvisualisasikan kondisi dari tragedi G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965. Amukan massa dalam tragedi itu ditampilkan nyata dan langsung. Pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh menganut ideologi komunis.

Premis baru yang ditawarkan lewat film ini, bahwa kisah sejarah bisa menjadi ide cerita dalam film genre horor. Biasanya film-film horor lainnya hanya mengangkat latar cerita mainstream. Mulai dari arwah gentayangan yang mengganggu pembunuhnya, atau hanya sekadar berlatar tempat angker saja.

Film Malam Para Jahanam seolah ingin mengingatkan agar tragedi kelam itu tidak pernah terjadi lagi di negara kita yang tercinta. Apalagi Indonesia sedang berada di tahun-tahun politik. Di mana sedang menjelang Pemilu 2024. 

Perbedaan pendapat, perbedaan pilihan, ataupun unsur ketidaksamaan lainnya bukan menjadi alasan adanya perpecahan antar masyarakat atau golongan. Pada intinya, semua masyarakat ingin yang terbaik untuk negeri ini. Jika terjadi perpecahan, akan selalu muncul orang ke tiga yang malah memanfaatkan keadaan.

Sejujurnya masih banyak PR dari film garapan Indra Gunawan ini. Mulai dari alur cerita yang terkadang mudah ditebak penonton, sampai penguatan karakter utama yang sangat kurang bahkan tidak terarah dengan baik. Namun Indra berani mengemas film horor yang berbeda dengan film horor lainnya.

Film horor yang dikombinasikan dengan aksi dan premis sejarah Indonesia menjadi nuansa baru yang dapat dinikmati pecinta film horor. Tidak sampai disitu saja, pada intinya film ini ingin mengingatkan sebuah tragedi kelam yang pernah terjadi. Di mana tragedi itu lebih menyeramkan dari pada film-film horor yang sering kita tonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun